Cara Cepat Kembali ke Berat Ideal Setelah Makan Besar Saat Lebaran

6 days ago 6

Jakarta, VIVA – Lebaran adalah momen spesial yang selalu dinantikan oleh banyak orang. Selain menjadi waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan kerabat, Lebaran juga identik dengan berbagai hidangan lezat seperti opor ayam, rendang, ketupat, kue kering, serta minuman manis. 

Sayangnya, pola makan yang tidak terkontrol selama perayaan ini sering kali menyebabkan kenaikan berat badan yang cukup signifikan. Setelah menikmati makanan enak, banyak orang mulai merasa khawatir dengan timbangan yang bergerak naik.

Ilustrasi menurunkan berat badan.

Photo :

  • Pixabay/publicdomainpictures

Namun, tidak perlu panik! Ada beberapa cara efektif yang bisa dilakukan untuk menurunkan berat badan setelah Lebaran secara sehat dan cepat. Dengan mengatur pola makan, rutin berolahraga, serta menjaga pola hidup sehat, berat badan ideal dapat kembali dengan lebih mudah. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Mengatur Pola Makan Seimbang

Setelah banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula saat Lebaran, tubuh perlu kembali ke pola makan yang lebih sehat. Salah satu cara terbaik adalah dengan mengurangi konsumsi karbohidrat olahan seperti nasi putih, roti, dan kue-kue manis. Sebagai gantinya, pilihlah karbohidrat kompleks seperti nasi merah, ubi, atau quinoa yang lebih lama dicerna oleh tubuh sehingga dapat memberikan energi lebih stabil dan mencegah rasa lapar berlebihan.

Selain itu, tingkatkan asupan protein dalam makanan sehari-hari. Protein memiliki peran penting dalam mempercepat metabolisme dan menjaga massa otot. Sumber protein sehat bisa didapat dari ayam tanpa kulit, ikan, telur, tahu, tempe, serta kacang-kacangan. 

Jangan lupa juga untuk mengonsumsi sayur dan buah yang kaya serat agar pencernaan tetap lancar dan perut terasa kenyang lebih lama.

Mengurangi asupan garam dan gula juga menjadi langkah penting. Terlalu banyak garam dalam makanan bisa menyebabkan retensi air dalam tubuh, yang membuat berat badan terlihat naik. Sementara itu, gula berlebih bisa meningkatkan kadar insulin, yang berkontribusi pada penyimpanan lemak di dalam tubuh.

2. Meningkatkan Aktivitas Fisik

Ilustrasi berolahraga/olahraga/berkeringat.

Photo :

  • Freepik/drobotdean

Olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk membakar kalori berlebih yang terkumpul selama Lebaran. Jika ingin menurunkan berat badan dengan cepat, kombinasi antara latihan kardio dan latihan kekuatan sangat disarankan.

Beberapa olahraga kardio yang efektif antara lain jogging, bersepeda, skipping, atau HIIT (High-Intensity Interval Training). Latihan-latihan ini dapat membantu membakar kalori lebih banyak dalam waktu yang relatif singkat. Sementara itu, latihan kekuatan seperti angkat beban atau latihan tubuh sendiri (bodyweight workout) seperti squat, push-up, dan plank bisa membantu membentuk otot serta meningkatkan metabolisme tubuh.

Selain berolahraga secara khusus, meningkatkan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari juga sangat bermanfaat. Misalnya, memilih naik tangga dibandingkan lift, berjalan kaki lebih banyak, serta melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu dan mengepel yang juga bisa membantu membakar kalori.

3. Menjaga Pola Tidur dan Mengelola Stres

Kurang tidur dapat mengganggu proses metabolisme tubuh dan meningkatkan hormon lapar yang membuat seseorang cenderung makan lebih banyak. Oleh karena itu, penting untuk tidur yang cukup, sekitar 7–8 jam per malam, agar tubuh dapat berfungsi dengan baik dalam membakar lemak.

Selain tidur, manajemen stres juga tidak boleh diabaikan. Stres yang berlebihan bisa memicu emotional eating, di mana seseorang cenderung mengonsumsi makanan dalam jumlah besar sebagai respons terhadap emosi negatif. Untuk menghindari hal ini, cobalah melakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi, yoga, atau sekadar berjalan-jalan di luar rumah untuk menyegarkan pikiran.

4. Menerapkan Puasa Intermiten (Intermittent Fasting)

Salah satu metode yang semakin populer untuk menurunkan berat badan adalah puasa intermiten atau intermittent fasting (IF). Metode ini melibatkan pengaturan pola makan dengan siklus antara periode makan dan puasa. Salah satu metode yang paling umum adalah puasa 16:8, yaitu berpuasa selama 16 jam dan hanya makan dalam jendela waktu 8 jam.

Metode ini dapat membantu tubuh membakar lemak lebih efisien, menstabilkan kadar gula darah, dan mengurangi asupan kalori tanpa harus menghitung setiap makanan yang dikonsumsi. Namun, agar tetap sehat, pastikan tetap mengonsumsi makanan bergizi selama jendela makan berlangsung.

Halaman Selanjutnya

Jangan lupa juga untuk mengonsumsi sayur dan buah yang kaya serat agar pencernaan tetap lancar dan perut terasa kenyang lebih lama.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |