Yogyakarta, VIVA – Ratusan orang dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menggelar aksi untuk mempertanyakan keaslian ijazah mantan Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa, 15 April 2025.
Aksi ini diikuti sejumlah tokoh nasional yang cukup dikenal publik. Mereka turut menyuarakan keraguan atas keabsahan ijazah Jokowi yang diklaim diperoleh dari Fakultas Kehutanan UGM.
Aksi berlangsung damai dengan sejumlah massa memadati area sekitar fakultas, sementara perwakilan dari TPUA melakukan audiensi dengan pihak kampus.
Pertemuan UGM dan perwakilan peserta aksi (dok Humas UGM)
Photo :
- VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)
Tokoh-Tokoh yang Hadir
Beberapa tokoh penting yang hadir dalam aksi tersebut antara lain:
- Amien Rais, politikus senior dan mantan Ketua MPR RI
- Roy Suryo, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga
- dr. Tifauzia Tyassuma, aktivis dan praktisi kesehatan
- Rismon Hasiholan, pengacara dan anggota TPUA
- Syukri Fadholi, mantan wakil wali kota Yogyakarta periode 2001-2006.
Dalam proses audiensi, UGM diwakili oleh:
- Wening Udasmoro, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran
- Arie Sujito, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni
- Andi Sandi, Sekretaris UGM
Sedangkan dari pihak TPUA, audiensi dihadiri oleh Roy Suryo, dr. Tifauzia, dan Rismon Hasiholan.
Klarifikasi Pihak UGM
Menanggapi tuntutan massa aksi, Wening Udasmoro menjelaskan bahwa UGM adalah lembaga pendidikan yang menjalankan seluruh prosedur akademik sesuai regulasi yang berlaku. Ia menegaskan bahwa Jokowi memang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM dan lulus pada 5 November 1985.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Wening Udasmoro
Photo :
- VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)
“UGM memiliki bukti lengkap, mulai dari ijazah SMA, surat masuk kuliah, proses perkuliahan, hingga dokumen ujian skripsi. Bahkan, skripsi beliau kami hadirkan hari ini, termasuk kehadiran teman-teman kuliahnya yang membawa dokumentasi dan skripsi mereka,” jelas Wening.
Ia juga menegaskan bahwa penjelasan ini bukan dalam konteks membela pribadi atau tokoh tertentu, melainkan bentuk tanggung jawab institusi untuk memberikan kejelasan berdasarkan dokumen akademik yang sah.
Menurut Wening, tidak ada keraguan dari sisi administrasi maupun akademik bahwa Jokowi memang tercatat sebagai mahasiswa dan telah menempuh seluruh proses pendidikan secara sah di UGM. Ia menyebutkan bahwa pihaknya siap memberikan informasi yang dibutuhkan selama sesuai dengan ketentuan hukum dan etika akademik.
“Kami hadir bukan untuk membela siapa pun. Kami hadir untuk menjelaskan bahwa Jokowi adalah mahasiswa kami yang sah dan telah lulus pada tanggal 5 November 1985,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Dalam proses audiensi, UGM diwakili oleh: