Selasa, 6 Mei 2025 - 12:35 WIB
VIVA – Seorang wanita berusia 43 tahun yang diyakini sebagai mata-mata Rusia, diringkus pasukan Dinas Keamanan Ukraina (SBU), Senin 5 Mei 2025.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari The Record, yang mengekutkan adalah wanita yang identitasnya dirahasiakan itu direkrut intelijen Rusia dari media sosial TikTok.
Perempuan itu merupakan karyawan sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Oblast (Provinsi) Donetsk ini. Menurut SBU, ia direkrut oleh agen Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) setelah mereka mengamati siaran langsung TikTok miliknya.
Setelah direkrut, wanita itu beralih menggunakan platform pengiriman pesan aman untuk mengatur komunikasi dengan pihak intelijen Rusia.
VIVA Militer: Seorang wanita mata-mata Rusia diringkus unit intelijen Ukraina
Tugasnya disebut sangat berbahaya, yakni memantau, mengidentifikasi, dan memotret posisi unit militer Ukraina di sekitar kota Pokrovsk, salah satu wilayah yang saat ini menjadi pusat pertempuran sengit.
Ia bahkan tetap tinggal di daerah itu untuk menjalankan misinya. Sementara kedua anaknya telah dipindahkan ke wilayah yang lebih aman.
Penangkapan dilakukan di sebuah pos pemeriksaan. Saat itu, pihak SBU menyita ponsel yang digunakan tersangka untuk mengirim informasi dan gambar lokasi militer ke agen Rusia.
Kini, perempuan tersebut menghadapi dakwaan berat. Ia didakwa pengkhianatan tingkat tinggi di masa darurat militer, dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup serta penyitaan harta.
VIVA Militer: Unit Dinas Keamanan Ukraina (SBU)
Photo :
- Security Service of Ukraine
Ini bukan insiden pertama yang mengindikasikan pemanfaatan media sosial dan platform daring oleh intelijen Rusia untuk merekrut warga sipil Ukraina.
Sebelumnya, pihak berwenang telah memperingatkan tentang pola rekrutmen melalui aplikasi pesan instan dan sejumlah forum daring.
Bahkan pada Desember 2024 lalu, intelijen Ukraina membongkar kampanye spionase yang melibatkan remaja dalam aksi yang disamarkan sebagai permainan pencarian.
Kemudian dua bulan sebelumnya, seorang warga juga ditangkap karena memasang kamera pengintai di dekat infrastruktur vital. Pelaku diduga direkrut oleh intelijen militer Rusia (GRU) melalui Telegram dengan janji bayaran cepat.
Halaman Selanjutnya
Penangkapan dilakukan di sebuah pos pemeriksaan. Saat itu, pihak SBU menyita ponsel yang digunakan tersangka untuk mengirim informasi dan gambar lokasi militer ke agen Rusia.