Insiden Truk TNI AD Meledak, Serka Untung Meninggal Dunia Karena Lompat ke Jurang Pinggir Tol Pandaan

5 hours ago 2

Selasa, 6 Mei 2025 - 16:35 WIB

Jakarta, VIVA – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan, TNI Angkatan Darat menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Serka Untung Avisilia yang meninggal dunia akibat insiden truk pembawa munisi terbakar dan meledak di Tol Gempol - Pandaan, Km. 744, Pasuruan, Jawa Timur.

Kadispenad menegaskan, Serka Untung meninggal dunia bukan karena ledakan yang disebabkan dari munisi milik Batalyon Infanteri (Yonif) 509/BY Divisi Infanteri 2 Kostrad yang terbakar di atas Truk yang mengangkut tersebut, melainkan karena melompat ke tepi tol saat menyelamatkan diri Ketika melihat api yang telah membakar truk tersebut.

Menurut Kadispenad, Serka Untung Avisilia berupaya menyelamatkan diri tidak sendirian. Dia melompat ke tepi tol bersama satu personel lainnya yang bernama Serma Leonardus Dhino Adi Setiawan.

"Setelah api berhasil dipadamkan dan situasi dinyatakan aman, dilakukan pengecekan lebih lanjut dan ditemukan dua personel yang sebelumnya melompat ke jurang. Satu orang mengalami luka atas nama Serma Leonardus Dhino Adi Setiawan dan langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Shabara. Sedangkan satu orang lainnya, atas nama Serka Untung Avisilia, dinyatakan meninggal dunia," kata Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana dalam keterangan resminya yang diterima VIVA Militer, Selasa, 6 Mei 2025.

Terkait dengan insiden terbakarnya truk TNI AD tersebut, Brigjen TNI Wahyu menjelaskan, pihaknya telah mengerahkan Tim Teknis TNI AD untuk melakukan investigasi untuk mencari tahu penyebab percikan awal dalam insiden tersebut.

Terkait dengan korban, lanjut Kadispenad, TNI AD memberikan perhatian penuh terhadap korban.

"Serka Untung Avisilia adalah prajurit yang memiliki dedikasi tinggi, kami sangat berduka dan bertanggung jawab atas seluruh hak-haknya sebagai prajurit, rencananya almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya di Nganjuk, Jawa Timur," kata Brigjen TNI Wahyu Yudhayana.

"Kami memohon doa dan dukungan dari masyarakat agar semua proses penanganan, termasuk investigasi dapat berjalan lancer," tambahnya.