Marak Gelombang PHK di Berbagai Negara, Ini Saran Apindo Buat Pemerintah

4 hours ago 2

Selasa, 6 Mei 2025 - 16:48 WIB

Jakarta, VIVA – Fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali marak dan menghantui para pekerja di banyak sektor industri di Tanah Air, akibat ketidakpastian ekonomi dan lesunya sektor bisnis. Sehingga, banyak pekerja harus bersiap menghadapi kemungkinan kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba, akibat adanya kondisi tersebut.

Saat hal itu ditanyakan kepada Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Bob Azam, Dia menegaskan bahwa sebenarnya yang lebih penting adalah bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi para korban PHK tersebut, alih-alih hanya memikirkan angka PHK di tahun 2025 ini.

Karena, Bob memastikan bahwa gelombang PHK saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Bahkan salah satu bank besar di Singapura kabarnya juga berencana untuk mengurangi 4 ribu tenaga kerjanya dalam beberapa waktu ke depan.

"Kita terlalu banyak konsentrasi di PHK, tapi lupa bagaimana menciptakan lapangan kerja. Padahal itu yang jauh lebih penting," kata Bob saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Mei 2025.

"Jadi persoalannya bagaimana yang di-PHK itu bisa dapat kerja lagi. Itu sebenarnya yang kita harus siapkan," ujarnya.

Karenanya, Bob menegaskan bahwa daripada hanya terfokus pada masalah PHK semata, sebaiknya pemerintah dan masyarakat harus bahu-membahu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang mengalami PHK tersebut.

Menurutnya, PHK adalah persoalan yang kompleks dan tidak bisa dilihat dari satu sisi saja. Terlebih, masalah perekonomian yang menjadi salah satu faktor penyumbang angka PHK, bahkan sudah terjadi sejak tahun 2019 atau sebelum masa COVID-19.

"Bukan baru lagi, bahkan ada juga implikasi dari perang dagang dan juga perang Ukraina-Rusia. Jadi banyak faktor, dan tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi di negara lain juga sama," ujarnya.

Ilustrasi PHK

Photo :

  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Sebagai informasi, data PHK nasional mencatat bahwa total angka PHK di Indonesia periode Januari hingga akhir April 2025 mencapai 24.036 orang pekerja. Sementara untuk 3 provinsi yang terbanyak melakukan PHK yakni Jawa Tengah sebanyak 10.692 orang, Jakarta 4.649 orang, dan Riau sebanyak 3.546 orang.

Kemudian 3 sektor terbanyak PHK yakni industri pengolahan sebanyak 16.801 orang, perdagangan besar dan eceran 3.622 orang, serta aktivitas jasa lainnya 2.012 orang.

Halaman Selanjutnya

Menurutnya, PHK adalah persoalan yang kompleks dan tidak bisa dilihat dari satu sisi saja. Terlebih, masalah perekonomian yang menjadi salah satu faktor penyumbang angka PHK, bahkan sudah terjadi sejak tahun 2019 atau sebelum masa COVID-19.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |