DPR Siap jadi Tuan Rumah Parlemen Negara OKI, Puan Singgung Spirit KAA 1955 hingga Isu Palestina

18 hours ago 5

Minggu, 11 Mei 2025 - 10:18 WIB

Jakarta, VIVA - DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau Persatuan Parlemen Negara-Negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan perhelatan di Indonesia bertepatan dengan peringatan ke-25 tahun PUIC sejak didirikan pada 1999.

Rencananya, ajang PUIC ke-19 akan digelar di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 12–15 Mei 2025. Puan mengatakan kepercayaan terhadap Indonesia terutama DPR merupakan kehormatan.

"Ini merupakan kehormatan karena Indonesia menjadi tuan rumah perayaan 25 tahun PUIC (silver jubilee). DPR RI siap menyambut hangat delegasi dari negara-negara sahabat," kata Puan Maharani, Minggu, 11 Mei 2025.

Puan menjelas perhelatan parlemen negara OKI ini bukan semata-mata kehormatan administratif semata. Namun, menurut dia, juga jadi momentum strategis bagi Indonesia untuk menegaskan kembali perannya sebagai motor diplomasi dunia Islam yang demokratis, inklusif, dan berorientasi pada solusi.

“Menjadi tuan rumah PUIC 2025 bukan hanya soal menjadi penyelenggara, tetapi soal kepemimpinan moral dan politik luar negeri," lanjut politikus PDIP itu.

Dia bilang DPR RI siap hadir sebagai jembatan dialog, kolaborasi, dan transformasi antarparlemen dunia Islam.

Kompleks Gedung MPR DPR dan DPD

Puan menuturkan DPR RI berkomitmen mengarahkan diskusi PUIC menuju solusi konkret untuk menjawab krisis multidimensi yang dihadapi banyak negara anggota OKI. Salah satunya memperjuangkan kemerdekaan rakyat Palestina. 

“DPR RI memahami betul bahwa diplomasi parlemen hari ini menuntut aksi nyata. Isu Palestina, penguatan kelembagaan, hingga perdamaian regional adalah isu-isu krusial yang harus menjadi pembahasan prioritas,” jelas Puan.

Lebih lanjut, dia menilai, kehadiran para pemimpin parlemen dari berbagai kawasan dunia termasuk negara ASEAN seperti Malaysia jadi pertanda positif keberhasilan gelaran PUIC di Indonesia.

“PUIC 2025 akan menjadi forum lintas batas yang mengarah pada diplomasi berbasis solusi, bukan sekadar seremonial," tutur Puan.

Dia mengatakan melalui PUIC, sebagai forum untuk membangun panggung kepemimpinan yang menyatukan suara, memperkuat solidaritas, dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan. 

"Sebagaimana telah diletakkan oleh para pendiri bangsa dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) dulu," ujar Puan.

Puan menambahkan pentingnya momen PUIC ini juga karena berdekatan dengan peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digelar di Bandung, Jawa Barat pada 18 April 2025. 

Bagi Puan, perhelatan PUIC 2025 akan jadi kelanjutan dari semangat Bandung yang mengilhami perjuangan negara-negara Asia dan Afrika dalam menegakkan kedaulatan, keadilan, dan kerja sama yang setara. Maka itu, ia meminta dukungan masyarakat untuk turut menyukseskan perhelatan PUIC.

“Spirit Bandung tidak berhenti di tahun 1955. Tahun 2025 adalah saat yang tepat bagi kita untuk menghidupkan kembali semangat solidaritas global Selatan-Selatan dan PUIC adalah panggung strategis untuk itu,” tuturnya.

Konferensi PUIC di DPR rencananya akan dihadiri oleh 500 peserta dari delegasi negara-negara OKI, termasuk negara observer. Adapun hingga saat ini, sebanyak 11 ketua parlemen dan 8 wakil ketua parlemen negara OKI telah menyatakan akan datang ke Indonesia untuk mengikuti konferensi PUIC. Para delegasi akan mulai berdatangan pada Minggu hari ini.

Untuk diketahui, PUIC didirikan pada 17 Juni 1999 dengan tujuan meningkatkan kerja sama dan koordinasi antar parlemen negara-negara anggota OKI dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya. PUIC juga bertujuan untuk memperkuat solidaritas dan peran parlemen dalam menghadapi tantangan global. 

Halaman Selanjutnya

Puan menuturkan DPR RI berkomitmen mengarahkan diskusi PUIC menuju solusi konkret untuk menjawab krisis multidimensi yang dihadapi banyak negara anggota OKI. Salah satunya memperjuangkan kemerdekaan rakyat Palestina. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |