Drama Musikal 'Unravelled' Tegaskan Teknologi Gak Bisa Gantikan Empati

12 hours ago 2

Jumat, 2 Mei 2025 - 22:58 WIB

Jakarta, VIVA – Drama musikal bertajuk 'Unravelled' sukses digelar di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, pada Jumat, 2 Mei 2025. Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, drama yang menampilkan kolaborasi seluruh siswa Binus School Simprug dengan dukungan guru, staf, dan orang tua ini menggambarkan persahabatan dan perjuangan generasi muda masa kini menghadapi berbagai tekanan sosial.

Drama ini menjadi jawaban bagaimana generasi muda sekarang menyadari tantangan hidup yang mereka hadapi kian kompleks di tengah disrupsi teknologi, otomatisasi, dan dominasi kecerdasan buatan (AI).

Melalui drama musikal yang menjadi ajang tahunan School Production Binus Simprug ini, ratusan siswa ingin mengatakan bahwa ada sebagian kemampuan manusia yang tak bisa digantikan teknologi. Yakni, empati, kerja sama, kepemimpinan, dan kreativitas.

Penyelenggara Drama Musikal 'Unravelled', Natalie Airlangga Hartarto mengaku seluruh pementasan ini merupakan karya kreatif dari seluruh siswa. Ada 150 siswa dan siswi yang terlibat dalam seluruh proses produksi 'Unravelled'.

Natalie mengatakan, butuh setidaknya 10 bulan bagi seluruh siswa-siswi untuk bisa menyuguhkan karya yang sebagai gambaran perjuangan generasi muda masa kini.

"Persiapannya 10 bulan, tantangan terbesarnya mengatur community kita yang lebih dari 150 siswa," tutur Natalie di sela Pementasan 'Unravelled', Jumat 2 Mei 2025.

Putri bungsu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ini menambahkan, pementasan ini merupakan karya kolaborasi seluruh siswa. Mulai dari penulisan naskah, desain kostum, pengisi suara, hingga penataan panggung merupakan karya siswa-siswi Binus School Simprug.

"Banyak sih (bantuan pihak sekolah), dari segi finance dan logistik juga dibantu," ujarnya.

Principal of Binus School Simprug, Isaac Koh menambahkan, 'Unravelled' menceritakan perjuangan tokoh utama bernama Cahya dan para sahabatnya membangun keberanian untuk saling mendukung di tengah tekanan sosial dan tantangan hidup era modern. Dibalik pementasan 'Unravelled' siswa juga bisa lebih memahami empati dan saling mendukung serta tumbuh bersama sebagai generasi muda masa kini.

Ia menuturkan, melalui pertunjukan ini, siswa-siswi bisa menunjukkan 'passion' dan bakat mereka masing-masing. Bakat-bakat itu bisa dikolaborasikan menjadi sesuai yang bisa kita lihat saat ini di 'Unravelled'.

"Dan hari ini Anda melihat hasilnya. Sekali lagi, kami ingin mengucapkan selamat kepada Anda semua (para siswa), untuk berbagi pemikiran tentang seluruh pengalaman ini. Sekali lagi, selamat saya untuk semua pemain (unravelled). Kalian semua telah melakukan pekerjaan yang luar biasa," kata Isaac.

Isaac menekankan, apa yang dilakukan para siswa dan siswinya juga dilakukan selama di sekolah. Mereka bisa bekerja sama satu sama lain tanpa melihat jenjang kelas. Menurutnya, pihak sekolah hanya bisa mendukung penuh bakat dan minat pada siswanya.

"Melalui pertunjukan ini, siswa-siswi kami menunjukkan bahwa semangat kebersamaan dan dedikasi bisa membentuk karya yang luar biasa. Ini bukan hanya soal tampil di atas panggung, tetapi tentang bagaimana mereka belajar menghargai proses, saling mendukung, dan tumbuh bersama,” ujar Isaac.

ia mengaku, berbagai pembelajaran diasah dalam program School Production. Artinya, selain dalam drama musikal 'Unravelled' sendiri, para siswa juga belajar langsung soal kepemimpinan, komunikasi, kreativitas, hingga musikalitas dalam kegiatan tahunan yang menjadi bagian dari Journeys Programme Binus School Simprug ini.

Subject Head/Arts MYP Binus School Simprug, Patrick Lorenzo Carbonel mengaku senang dengan capaian siswa-siswinya ini. Menurutnya, ini adalah karya original dari para siswa. Guru di Binus School hanya mendukung kegiatan positif yang ingin dilakukan para siswanya.

"Jadi yang kami lakukan adalah mendukung mereka, bagaimana mereka mengunakan bakat mereka dan mempu menghubungkan mereka di sini (unravelled)," ujar Patrick.

"Saya sangat senang, saya sangat bangga kita memiliki banyak siswa berbakat yang bisa diajak berdiskusi, dan mereka bisa ikut serta dalam pertunjukan ini," tegasnya.

Sementara, School Production Director, Shourya mengatakan, proses produksi 'Unravelled' yang dilakukan selama setahun belakangan ini berhasil membentuk ikatan tim yang kuat dari ratusan siswa. Mulai dari pemeran, tim produksi, hingga kepanitiaan, menjadi sebuah tim solid untuk mewujudkan terlaksananya pementasan drama musikal ini.

"Setiap tantangan menjadi bagian dari pembelajaran kolektif yang akan kami bawa ke masa depan,” ujarnya.

Di sisi lain, Director 'Unravelled' Arvia mengakui, belajar banyak hal selama proses produksi hingga pementasan. Ia mengaku banyak belajar tentang kerja sama dan yang paling penting, tumbuh bersama di era yang serba modern.

Bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, tapi bagaimana menjadi manusia yang peka terhadap lingkungan, bisa bekerja sama, berani berbicara, dan berkontribusi bagi dunia dan seisinya.

"Kami belajar tentang arti kerja sama dan bagaimana menyampaikan pesan melalui kreativitas. Unravelled adalah bukti bahwa kami bisa tumbuh bersama, dengan semangat dan rasa saling percaya," kata Arvia.

Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) Bertemu Kementerian Digital Malaysia

Waka MPR Ibas Bertemu Menteri Digital Malaysia, Bahas Keamanan Siber hingga AI

Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mendorong kolaborasi Indonesia-Malaysia dalam menghadapi perkembangan digital.

img_title

VIVA.co.id

2 Mei 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |