Memikat Anak Lewat 'Urban Farming'

13 hours ago 5

Sabtu, 3 Mei 2025 - 09:03 WIB

Jakarta, VIVA – Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan rendahnya tingkat konsumsi sayuran. Rata-rata konsumsi sayuran masyarakat Indonesia berkisar 151,8 gram per orang per hari. Angka ini masih jauh di bawah yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 250 gram per orang per hari.

Kurangnya konsumsi sayur dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang, terutama bagi anak-anak usia sekolah yang berada dalam masa pertumbuhan. Agar anak-anak menyukai sayuran, salah satu caranya melakukan kegiatan bercocok tanam (urban farming) di sekolah.

Berdasarkan sejumlah riset kegiatan bercocok tanam di sekolah telah terbukti meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran sains dan dapat meningkatkan prestasi akademik mereka. Misalnya, siswa yang terlibat dalam program kebun sekolah menunjukkan peningkatan dalam pelajaran sains dan membaca.

Selain itu, urban farming dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus, serta meningkatkan konsentrasi dan fokus. Kegiatan ini juga dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional anak-anak.

Bahkan, siswa yang terlibat dalam pelajaran di kebun sekolah menunjukkan perilaku sosial yang lebih baik dibandingkan dengan pelajaran di kelas biasa. Bercocok tanam di lingkungan sekolah menjadi langkah nyata untuk menciptakan ruang hijau yang produktif.

Selain memperindah lingkungan, kegiatan ini juga menjadi sarana edukatif yang menyenangkan. Anak-anak diajak mengenal jenis-jenis sayuran, teknik budidaya yang ramah lingkungan, hingga manfaat konsumsi hasil panen mereka sendiri.

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2025, PT East West Seed Indonesia (Ewindo), produsen benih sayuran 'Cap Panah Merah', menggelar kegiatan urban farming bersama 1.000 siswa dan 100 guru di UPTD SMPN 12 Tangerang Selatan, Banten.

Para siswa dan siswi diajak langsung bercocok tanam dengan menggunakan benih sayuran unggul berkualitas seperti Bayam Maestro F1, Kangkung Bangkok F1, Pakchoy Nauli F1, dan Bayam Merah Mira. Sayuran daun ini adalah tanaman yang relatif mudah dan sederhana untuk dapat dibudidayakan.

"Kami berkomitmen mendorong konsumsi sayuran sejak dini. Dengan kolaborasi multi pihak maka diharapkan konsumsi sayuran di Indonesia akan terus meningkat dan mendorong terciptanya generasi mendatang yang kuat dan sehat," kata Senior GM HR and Corporate Secretary Ewindo, Faisal Reza.

Kepala UPTD SMPN 12 Tangerang Selatan, Mulmiswariyanti, percaya bahwa membiasakan anak-anak menanam dan merawat sayuran sejak dini akan menumbuhkan rasa cinta terhadap makanan sehat dan lingkungan. Karena, menurutnya, para siswa-siswi tidak hanya belajar tentang gizi, tapi juga nilai-nilai tanggung jawab, kesabaran, dan pentingnya menjaga alam.

"Urban farming melatih siswa dan siswi untuk peduli lingkungan, membantu mendorong ketahanan pangan, serta membangun karakter tanggung jawab dan kerja sama. Ini sejalan dengan visi pendidikan karakter yang ingin kami tanamkan di sekolah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2025, PT East West Seed Indonesia (Ewindo), produsen benih sayuran 'Cap Panah Merah', menggelar kegiatan urban farming bersama 1.000 siswa dan 100 guru di UPTD SMPN 12 Tangerang Selatan, Banten.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |