Sabtu, 3 Mei 2025 - 08:50 WIB
VIVA – Di tengah ketegangan yang kian meruncing dengan India, militer Pakistan justru dikabarkan bakal menggelar uji coba rudal balistik yang diyakini berkemampuan nuklir.
Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memuncak setelah serangan teror di Pahalgam, wilayah Jammu dan Kashmir, yang menewaskan 26 orang pada 26 April 2025 lalu. Sebagian korban merupakan warga negara India.
Menurut sejumlah sumber intelijen India, Pakistan diklaim sedang mempersiapkan peluncuran rudal balistik permukaan-ke-permukaan dalam minggu ini.
Uji coba itu dipandang sebagai bagian dari rangkaian langkah militer Pakistan dalam beberapa hari terakhir. Termasuk di dalamnya, peningkatan latihan Angkatan Laut Pakistan di Laut Arab.
VIVA Militer: Rudal balistik Shaheen-III militer Pakistan
Militer India menuding pasukan Angkatan Bersenjata Pakistan kerap melakukan pelanggaran gencatan senjata berulang di sepanjang Garis Kontrol (LoC).
"Ini adalah tindakan provokasi yang gegabah dan eskalasi berbahaya dalam kampanye permusuhan terhadap India," ucap seorang pejabat intelijen India yang identitasnya dirahasiakan, dikutip VIVA Militer dari India Today.
Data menunjukkan bahwa pasukan Pakistan telah melanggar kesepakatan gencatan senjata sejak Februari 2021 sebanyak 15 kali. Insiden ini disebut terjadi antara Januari hingga awal April 2025.
Namun sejak serangan Pahalgam, skala dan intensitas pelanggaran meningkat drastis. Terjadinya serangan simultan di beberapa titik LoC, menjadikannya baku tembak lintas batas terbesar sejak kesepakatan gencatan senjata diberlakukan kembali.
VIVA Militer: Rudal balistik Shaheen-II militer Pakistan
Menanggapi eskalasi ini, pemerintah India telah mengambil sejumlah tindakan tegas. Perdana Menteri Narendra Modi memberikan kebebasan operasional penuh kepada militer India, untuk menentukan cara, target, dan waktu balasan terhadap serangan teror.
Di sisi lain, Pakistan terus membantah keterlibatannya dalam serangan Pahalgam dan menyerukan penyelidikan internasional.
Wakil Perdana Menteri Pakistan, Ishaq Dar, menegaskan negaranya tidak menginginkan eskalasi. Akan tetapi, Dar memastikan siap untuk merespons dengan sangat keras jika India melancarkan serangan lebih lanjut.
Ketegangan ini menghidupkan kembali kekhawatiran akan konflik terbuka antara kedua negara bersenjata nuklir tersebut.
VIVA Militer: Perdana Menteri India, Narendra Modi
Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara internasional mendesak India dan Pakistan untuk segera melakukan dialog dan deeskalasi. Hal ini harus dilakukan demi menghindari krisis lebih lanjut di kawasan Asia Selatan yang diklaim sudah rapuh.
Halaman Selanjutnya
Source : Money Control