VIVA – Sebuah truk colt diesel melaju perlahan di jalanan cor beton Desa Benteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Di depan truk terlihat prajurit TNI dengan sepeda motor menjadi pengarah jalan.
Di belakang truk juga ada sejumlah prajurit TNI dan petugas dari Badan Urusan Logistik (Bulog) mengikuti juga dengan kendaraan mereka.
Saat melintas di area persawahan di Kampung Babakan, rombongan truk dan prajurit TNI berhenti. Lalu mereka menghampiri seorang pria yang sedang duduk di dekat tumpukan karung di tepi jalan. Belakangan diketahui pria itu bernama Mang Rukman.
VIVA Militer: Prajurit Kodim Purwakarta dampingi Bulog borong gabah dan beras petani
Photo :
- Penerangan Kodim Purwakarta
Lalu seorang prajurit TNI dengan belt merah di lengan bertuliskan Babinsa menghampiri Mang Rukman. Sejurus kemudian mereka tampak berdiskusi ringan.
Ternyata Prajurit TNI bernama Serka Sriyono itu sudah kenal sama Mang Rukman. Karena memang Serka Sriyono selama ini bertugas sebagai Babinsa di wilayah tersebut dan kerap turun ke sawah membantu masyarakat. Kadang membantu membajak lahan, kadang juga ikut menabur pupuk.
Nah kedatangan Serka Sriyono dan petugas Bulog kali ini bukan lagi buat membantu petani membajak sawah ataupun memupuk padi. Tapi sedang menjalankan tugas penting dari Presiden RI, Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.
VIVA Militer: Prajurit Kodim Purwakarta dampingi Bulog borong gabah dan beras pe
Photo :
- Penerangan Kodim Purwakarta
Tugas penting apakah itu?.
Jadi pada 27 Maret 2025, pemerintah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) RI nomor 6 tahun 2025. Intinya dalam Inpres itu pemerintah memutuskan untuk melakukan penyerapan hasil panen padi petani di seluruh Indonesia. Dan Bulog dibantu TNI menjadi ujung tombak dari program ini.
Kebetulan banget, Mang Rukman baru saja memanen padi di sawah miliknya. Dan karung-karung di tepi jalanan area persawahan Kampung Babakan itu berisi gabah miliknya.
Singkat cerita, petugas Bulog pun ikut nimbrung ngobrol sama Mang Rukman sembari menerangkan niat dan tujuan mereka, yaitu memborong semua gabah yang baru dipanen.
VIVA Militer: Prajurit Kodim Purwakarta dampingi Bulog borong gabah dan beras pe
Photo :
- Penerangan Kodim Purwakarta
Memang sebelum petugas Bulog datang, Mang Rukman sudah dikasih tahu sama Serka Sriyono soal program pemerintah yang berkeinginan memborong semua hasil panen petani. Tapi awalnya Rukman ragu, di benaknya penuh tanda tanya, apakah benar pemerintah mau beli gabahnya?.
Tapi setelah mendapat penjelasan dari petugas Bulog, Mang Rukman baru percaya. Dan yang membuat Mang Rukman tak habis pikir, ternyata menjual gabah melalui Bulog ini gak ribet dan bertele-tele.
Sebab, gabah yang baru dipanen pun langsung dibeli tanpa lagi ada tawar menawar harga dan uji kualitas. Jadi walaupun gabahnya masih basah karena belum dilakukan penjemuran, Bulog tetap membelinya. Dan yang membuat Mang Rukman dapat tersenyum bahagia ialah, harga yang dipatok pun sangat menguntungkan dirinya, karena sesuai Inpres, Bulog membeli gabah kering panen (GKP) dari petani dengan harga pukul rata Rp6500 perkilogram.
VIVA Militer: Prajurit Kodim Purwakarta dampingi Bulog borong gabah dan beras pe
Photo :
- Penerangan Kodim Purwakarta
Menurut Mang Rukman, biasanya ia menjual hasil panen dengan harga di bawah nilai yang dibeli Bulog. Dan itupun gabah harus dalam kondisi kering siap untuk digiling.
Nah yang menjadi kendala selama ini adalah, petani kesulitan mengeringkan gabah dalam kondisi musim hujan seperti sekarang ini. Maklum saja petani tak memiliki mesin pengering dan hanya mengandalkan cahaya matahari sebagai pengering.
Kalau sudah begini, biasanya gabah akan mengalami penurunan kualitas karena terlalu lama disimpan dalam kondisi basah. Dampaknya harga akan merosot drastis. Bahkan bisa-bisa cuma dibeli seharga Rp4000 perkilogram. Kalau sudah begini, petani dipastikan merugi.
VIVA Militer: Prajurit Kodim Purwakarta dampingi Bulog borong gabah dan beras pe
Photo :
- Penerangan Kodim Purwakarta
"Saya sangat senang, semoga program pemerintah seperti ini terus berlanjut agar para petani semakin sejahtera dan semangat dalam bertani, apalagi dihadapkan dengan musim hujan sekarang, petani mengalami kesulitan dalam mengeringkan panen gabahnya, tetapi pemerintah dalam hal ini Bulog langsung bisa membeli hasil panen 6.500 tanpa harus dikeringkan," kata Rukman.
Gerak cepat prajurit TNI jajaran Kodim Purwakarta dan Bulog dalam menyerap gabah dan beras membuahkan hasil yang sangat signifikan.
Berdasarkan data yang diterima VIVA Militer dari Kepala Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim Purwakarta, Kapten Rasam Mahesta sampai saat ini Bulog sudah berhasil menyerap gabah kering panen milik petani Purwakarta sebanyak 1.180,33 ton dan 210 ton beras.
VIVA Militer: Kaptan Rasam dan Babinsa saat Bulog borong gabah petani Purwakarta
Photo :
- Penerangan Kodim Purwakarta
"Dengan adanya program ini tentunya sangat membantu sekali untuk petani. Terutama di kampung-kampung. Selama ini petani selalu dirugikan dengan permainan harga gabah dan beras di pasaran. Dampaknya tentu pada kesejahteraan petani," kata Kapten Rasam Mahesta.
Dalam penyerapan hasil panen petani, tak ada kendala yang berarti dihadapi prajurit Kodim Purwakarta dan Bulog. Karena memang selama ini sesuai perintah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjutak, Komandan Kodim Purwakarta, Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila mengerahkan Pasukan Maung 619 Siliwangi terutama Babinsa untuk turun ke sawah membantu petani mengatasi segala kesulitan.
VIVA Militer: Jenderal TNI Maruli dan Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon
"Para Babinsa di desanya masing-masing, setiap hari selalu hadir di tengah-tengah masyarakat. Tak hanya sekadar memberikan pendampingan ataupun mendengar keluh kesah para petani untuk didapatkan solusinya. Tapi, banyak dari mereka turut serta bekerja bersama-sama dengan para petani di tengah-tengah sawah. Hal itu dilakukan agar mereka benar-benar merasakan dan menghayati pekerjaan sebagai seorang petani. Inilah yang membuat para Babinsa semakin akrab dengan masyarakat desa binaannya, khususnya dengan para petani," kata Raja Aibon Kogila.
VIVA Militer: Prajurit TNI di sawah Purwakarta
Perlu diketahui, Purwakarta memang bukan wilayah penghasil padi terbesar Indonesia, cuma lahan pertanian di daerah ini cukup luas. Data dari Dinas Pertanian terdapat 34 ribu haktare sawah. Pada musim tanam periode Januari hingga Mei 2024, dengan lahan tanam seluas 15.660 hektare. Petani Purwakarta mampu menghasilkan 105.110 ton gabah kering giling setara 67.386 ton beras.
Halaman Selanjutnya
Source : Penerangan Kodim Purwakarta