Jakarta, VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo mengungkapkan bahwa akan mengejar para penunggak pajak kendaraan bermotor di Jakarta. Pramono juga menyebut pihaknya akan mempersulit para penunggak pajak tersebut.
Pramono menegaskan tak akan memberikan pemutihan pajak kendaraan bermotor di wilayahnya. Sebab, para penunggak telah menikmati berbagai fasilitas dan infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah tanpa memenuhi kewajiban membayar pajak.
Lebih lanjut, politis PDI Perjuangan itu juga akan mempersulit para penunggak pajak saat membeli bahan bakar minyak atau BBM hingga parkir. Sebab, menututnya membayar pajak adalah keharusan.
“Nanti dalam jangka pendek ini, orang yang tidak bayar pajak di Jakarta akan kesulitan. Kenapa? Begitu dia mengisi bensin ada barcode yang akan membaca bahwa mobilnya belum bayar pajak," ujar Pramono dilansir dari Antara, Rabu 30 April 2025.
Ilustrasi STNK
Photo :
- VIVA.co.id/Yasin Fadilah
"Ketika dia parkir di Jakarta juga akan ketahuan mobilnya tidak bayar pajak. Itulah yang saya upayakan untuk diperbaiki, karena bagi saya pribadi pajak itu adalah kepatuhan,” lanjutnya.
Pramono menjelaskan, rata-rata masyarakat yang menunggak pajak kendaraan bermotor adalah yang mobil kedua, ketiga maupun motor kedua dan ketiga. Dia menilai masyarakat memiliki kendaraan kedua dan ketiga karena kebanyakan ingin menghindari ganjil genap.
Kemacetan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan Rabu 8 Januari 2020
Photo :
- Instagram @jktinfo
Jika pajaknya diputihkan, kata Pramono, maka kemacetan di Jakarta akan semakin tinggi. Untuk itu, Pramono secara terbuka menyampaikan bahwa Pemprov Jakarta akan mengejar para penunggak pajak.
“Cara kejar gimana? Pertama ditagih, kedua pasti dia akan mengalami kesulitan. Saya lagi berpikir, apakah memungkinkan ketika dia menggunakan jalan tol begitu dia bayar, barcode-nya terbaca, mobilnya terbaca, ketahuan mobilnya belum bayar pajak,” paparnya.
Halaman Selanjutnya
Source : Instagram @jktinfo