Gus Miftah Angkat Bicara Soal Video Trans7 Diduga Hina Kiai: Santri Bukan Budak!

3 hours ago 1

Selasa, 14 Oktober 2025 - 16:40 WIB

VIVA – Gus Miftah ikut angkat bicara terkait viralnya tayangan program "Xpose Uncensored" di stasiun televisi Trans7 baru-baru ini yang menuai kontroversi besar. Video tersebut menuai kecaman keras dari berbagai pihak, khususnya komunitas pesantren.
Lewat unggahan di Instagram, Gus Miftah memberikan pesan terbuka mewakili para santri untuk stasiun televisi terkait. Ia menegaskan tentang adab dan doa yang dimiliki oleh para santri.

"Surat Pendek dari Santri untuk @officialtrans7. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami santri tidak punya stasiun TV. Kami tidak punya studio megah, lighting mahal, atau kru profesional. Tapi kami punya sesuatu yang mungkin Anda lupakan: adab dan doa," tegas Gus Miftah, mengutip unggahan di Instagramnya, Selasa 14 Oktober 2025. Scroll lebih lanjut yuk!

Lebih lanjut, Gus Miftah menegaskan tidak marah karena dihina karena video yang saat ini tengah menjadi sorotan. Namun, para santri merasa sedih karena tidak banyak orang yang tahu bahwa mereka mendoakan negeri ini termasuk para pembuat narasi video tersebut dan pihak-pihak terkait lainnya. 

"Kami tidak marah karena dihina.Kami hanya sedih, karena yang menghina mungkin tidak tahu bahwa setiap hari kami mendoakan negeri ini — termasuk Anda di dalamnya," kata Gus Miftah.

Gus Miftah menekankan bahwa kiai bukanlah orang yang gila hormat, melainkan banyak santri diajarkan cara menghormati guru dengan baik dan benar. Ia juga menegaskan bahwa santri bukan lah budak yang bisa disuruh-suruh melainkan diajarkan caranya taat dan berkhidmah.

"Kyai kami bukan gila hormat.Kami hanya diajari untuk menghormati.Santri bukan budak.Kami hanya diajari untuk taat dan berkhidmah," terangnya. 

Lewat unggahan itu, Gus Miftah meminta supaya pihak televisi lebih menghormati pesantren dan menyarankan agar mereka datang langsung melihat kehidupan mereka sehari-hari. Akibat video yang viral ini, Gus Miftah mengatakan bahwa pihak yang merasa dihina bukan hanya santri dan kiai melainkan juga sejarah panjang spiritual di Indonesia.

 "Kalau Anda tidak tahu bagaimana caranya menghormati pesantren, datanglah .....biar anda bisa melihat bahwa kami dididik dengan cara yang paling lembut: dengan ilmu, adab, dan doa.‘Yang kamu hina bukan cuma santri, dan kyai tapi sejarah panjang spiritual bangsa Indonesia," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya

Sebagai informasi, konten yang menjadi pokok permasalahan adalah sebuah cuplikan video yang menampilkan aktivitas para santri dan jemaah yang berupaya menyalami seorang kiai, termasuk momen ketika kiai tersebut turun dari mobil. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |