Jakarta, VIVA – BPJS Ketenagakerjaan terus mengambil peran penting dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi para pekerja Indonesia, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global yang semakin kompleks. Lembaga ini tidak hanya berfungsi sebagai pelindung tenaga kerja, tetapi juga menjadi simbol harapan dan dorongan bagi semangat nasional dalam menghadapi tantangan.
Penerapan tarif oleh Amerika Serikat membawa konsekuensi besar bagi perekonomian global, termasuk Indonesia. Situasi pasar internasional yang penuh ketidakpastian, menurunnya kinerja ekspor, serta risiko meningkatnya pemutusan hubungan kerja menjadi tantangan serius yang harus diantisipasi oleh seluruh elemen bangsa — mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga para pekerja itu sendiri.
Merespons hal ini, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam kegiatan Sarasehan Ekonomi yang digelar di Menara Mandiri, Jakarta, pada 8 April 2025, menegaskan pentingnya kemandirian ekonomi nasional dan optimisme terhadap masa depan perekonomian Indonesia.
Presiden RI Prabowo Subianto dalam acara sarasehan ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa, 8 April 2025 (sumber: tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
Photo :
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
"Padahal sebenarnya pendiri-pendiri bangsa kita dari sejak dahulu dan termasuk saya bertahun-tahun saya sudah ingatkan, mari kita bangun ekonomi kita dengan sasaran berdiri di atas kaki kita sendiri,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden juga menekankan bahwa kebijakan ekonomi pemerintah harus berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan tujuan mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Terkhusus dalam hal PHK, kepala negara berencana akan membuat Satuan Tugas (Satgas) PHK jikalau terjadi kemungkinan buruk yakni adanya gelombang PHK.
“Bentuk segera Satgas PHK, libatkan pemerintah, libatkan serikat buruh, libatkan dunia akademi, libatkan rektor-rektor, libatkan BPJS Ketenagakerjaan,” tegas Presiden Prabowo.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko, saat bahas dampak tarif Trump
Menanggapi rencana Presiden Prabowo, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan menyatakan siap melaksanakan peran penting untuk membantu negara yang secara khusus kepada seluruh pekerja untuk membantu pekerja siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.
"Kondisi ekonomi global memang menantang, namun Indonesia adalah bangsa besar dengan sumber daya yang melimpah. Dengan kerja sama yang solid, kami optimistis bahwa kita dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang untuk kemajuan bersama," ucap Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo.
Melalui program unggulan seperti Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan komprehensif bagi para pekerja, terutama mereka yang terdampak langsung oleh ketidakpastian ekonomi. Program-program ini menyediakan manfaat berupa tabungan hari tua, uang tunai saat mengalami PHK, akses informasi pasar kerja, hingga pelatihan keterampilan untuk mendukung pekerja agar dapat bangkit dan kembali produktif.
Anggoro menyatakan bahwa BPJS Ketenagakerjaan terus berkomitmen untuk memberikan perlindungan yang menyeluruh dan memastikan keberlangsungan hidup serta produktivitas seluruh pekerja Indonesia apapun profesinya dalam menghadapi setiap situasi yang ada.
Optimisme terhadap perekonomian Indonesia juga disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa. Beliau menyatakan bahwa berbagai indikator menunjukkan perekonomian Indonesia masih solid.
"Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih berada pada level optimis sebesar 126,4 pada Februari 2025, meskipun menurun dibandingkan sebelumnya di level 127,2 pada Januari 2025. Ini setelah bertahun-tahun, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) naik ke atas 100, artinya konsumen kita optimistik tentang kondisi ekonomi. Dan otomatis mereka akan belanja lebih ke depan," ujar Purbaya.
Halaman Selanjutnya
Source : Istimewa