Jakarta, VIVA – Di tengah tren hidup minimalis dan kesadaran finansial yang semakin meningkat, istilah frugal living makin sering terdengar. Banyak orang mulai menerapkan gaya hidup hemat demi mencapai kebebasan finansial. Tapi, tidak sedikit pula yang keliru dan menganggap frugal living sama saja dengan pelit.
Padahal, frugal dan pelit punya perbedaan besar, baik dari segi niat, cara berpikir, hingga dampaknya terhadap orang lain. Artikel ini akan mengupas perbedaan frugal living dan pelit secara sederhana dan mudah dipahami, supaya kamu tidak salah kaprah.
Apa Itu Frugal Living?
Ilustrasi frugal living atau hemat
Frugal living adalah gaya hidup hemat dan bijak dalam mengatur keuangan. Tujuannya bukan semata-mata menahan pengeluaran, tapi mengeluarkan uang hanya untuk hal-hal yang benar-benar penting dan memberi manfaat jangka panjang. Orang yang menjalani frugal living tetap bisa menikmati hidup, namun dengan perencanaan yang matang dan penuh kesadaran.
Contohnya, seseorang yang frugal mungkin memilih membawa bekal ke kantor daripada jajan setiap hari. Tapi ketika ada keperluan mendesak seperti membeli laptop untuk kerja, mereka tetap akan membelinya karena dianggap sebagai investasi.
Apa Itu Pelit?
Ilustrasi dompet jebol
Photo :
- freepik.com/freepik
Sifat pelit atau kikir adalah kebiasaan menahan uang secara berlebihan, bahkan untuk kebutuhan penting. Orang pelit cenderung merasa rugi saat harus mengeluarkan uang, termasuk untuk diri sendiri atau orang lain, meski dalam keadaan yang wajar sekalipun. Mereka lebih mementingkan menumpuk uang daripada menikmati atau membaginya secara bijak.
Contohnya, orang pelit bisa saja tetap memakai barang rusak meski sudah tidak layak pakai, atau tidak mau traktir teman saat ulang tahun karena merasa sayang mengeluarkan uang.
Perbedaan Frugal dan Pelit
Berikut ini adalah beberapa perbedaan mendasar antara frugal living dan sifat pelit dalam bentuk paragraf.
Dari segi tujuan, orang yang menjalani frugal living bertujuan untuk mengelola keuangan secara bijak agar bisa mencapai tujuan jangka panjang, seperti menabung untuk masa depan atau berinvestasi. Sementara itu, orang pelit biasanya takut kehilangan uang dan enggan mengeluarkannya tanpa mempertimbangkan manfaat jangka panjang.
Dalam hal prioritas, mereka yang hidup frugal lebih fokus pada nilai dan manfaat dari setiap pengeluaran. Mereka akan mengeluarkan uang jika hal itu memang penting dan berdampak positif. Sebaliknya, orang pelit hanya melihat seberapa besar uang yang dikeluarkan, tanpa peduli apakah pengeluaran itu dibutuhkan atau tidak.
Frugal living juga cenderung memperhatikan kenyamanan dan kebutuhan orang lain. Mereka bisa saja hemat untuk diri sendiri, tetapi tetap peduli ketika orang sekitar memerlukan bantuan. Sedangkan sifat pelit lebih mementingkan penghematan pribadi, bahkan jika harus merugikan atau mengecewakan orang lain.
Terakhir, dari segi fleksibilitas, orang yang menjalani gaya hidup frugal tetap bersedia mengeluarkan uang jika memang penting dan sudah direncanakan. Mereka tahu kapan harus berhemat dan kapan harus membelanjakan uang secara bijak. Berbeda dengan orang pelit yang tetap enggan mengeluarkan uang, bahkan dalam situasi mendesak sekalipun.
Frugal living adalah pilihan gaya hidup yang sehat dan positif jika dijalani dengan benar. Ia menekankan pada manajemen uang yang cerdas, bukan sekadar menahan pengeluaran. Sementara itu, pelit justru bisa menjadi sifat negatif yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Jadi, jika kamu ingin hidup hemat, pastikan niat dan caramu benar. Hemat itu cerdas, tapi pelit bisa jadi bumerang. Bijaklah dalam menggunakan uang, dan jangan lupa: berhemat bukan berarti mengorbankan kualitas hidup maupun kepedulian terhadap sesama.
Halaman Selanjutnya
Source : freepik.com/freepik