Indonesia Diserang Lebih dari 3 Juta Ancaman Siber pada Kuartal I 2025

1 week ago 12
Web Liputan Live Sekarang Cermat Online

Jumat, 2 Mei 2025 - 14:02 WIB

Jakarta, VIVA – Pada kuartal pertama tahun ini, Indonesia kembali menghadapi ancaman siber yang signifikan.

Menurut laporan dari Kaspersky, lebih dari 3 juta serangan berbasis web berhasil dideteksi dan diblokir, menandakan bahwa kejahatan siber di Indonesia masih menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian khusus.

Statistik Serangan Siber di Indonesia

Laporan Kaspersky menunjukkan bahwa selama kuartal I 2025, sebanyak 3.204.294 ancaman siber berbasis web berhasil diblokir di Indonesia.

Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara kedua dengan jumlah serangan tertinggi di Asia Tenggara, setelah Malaysia yang mencatatkan 19.615.255 serangan siber.

Vietnam dan Thailand berada di posisi berikutnya dengan 1.445.452 dan 1.057.732 serangan, sementara Filipina dan Singapura masing-masing mencatatkan 846.837 dan 574.292 serangan siber.

Jenis-Jenis Ancaman yang Ditemui

Serangan siber yang terjadi di Indonesia melibatkan berbagai jenis ancaman, termasuk:

- Malware dan Ransomware: Perangkat lunak berbahaya yang dapat merusak sistem atau mengenkripsi data untuk meminta tebusan.

- Phishing: Upaya penipuan untuk mencuri informasi sensitif seperti kata sandi dan data pribadi.

- Serangan Berbasis Web: Ancaman yang memanfaatkan kerentanannya pada situs web untuk menyebarkan malware atau mencuri data.

Sektor-Sektor yang Paling Rentan

Beberapa sektor yang paling sering menjadi sasaran serangan siber di Indonesia antara lain:

- Pemerintahan: Instansi pemerintah sering menjadi target serangan untuk mencuri data sensitif atau merusak sistem.

- Keuangan: Lembaga keuangan menjadi sasaran untuk mendapatkan akses ke dana atau informasi nasabah.

- E-commerce dan Teknologi: Platform digital dan perusahaan teknologi sering menjadi target untuk mencuri data pengguna atau merusak reputasi perusahaan.

Upaya Mitigasi dan Rekomendasi

Untuk mengurangi risiko serangan siber, beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

- Peningkatan Kesadaran Keamanan Siber: Edukasi kepada pengguna dan karyawan mengenai pentingnya keamanan siber dan cara mengidentifikasi potensi ancaman.

- Implementasi Teknologi Keamanan: Penggunaan perangkat lunak keamanan yang dapat mendeteksi dan mencegah serangan, seperti antivirus dan firewall.

- Pembaruan Sistem Secara Berkala: Melakukan update rutin pada sistem dan perangkat untuk menutup celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang.

- Pencadangan Data: Melakukan backup data secara rutin untuk menghindari kehilangan informasi penting akibat serangan ransomware.

Prediksi Tren Keamanan Siber 2025

Melihat tren yang ada, beberapa prediksi mengenai ancaman siber di tahun 2025 antara lain:

- Serangan Ransomware yang Semakin Canggih: Penggunaan teknik enkripsi yang lebih kuat dan taktik social engineering yang lebih meyakinkan.

- Peningkatan Penggunaan Kecerdasan Buatan oleh Penyerang: Pemanfaatan AI untuk mengidentifikasi celah keamanan dan merancang serangan yang lebih efektif.

- Ancaman terhadap Infrastruktur Kritis: Sektor-sektor seperti energi, transportasi, dan kesehatan menjadi target potensial untuk serangan yang dapat mengganggu operasional nasional.

Halaman Selanjutnya

Serangan siber yang terjadi di Indonesia melibatkan berbagai jenis ancaman, termasuk:

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |