Jakarta, VIVA – Di era digital seperti sekarang, laptop sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari pelajar, mahasiswa, karyawan hingga pelaku usaha, hampir semua orang membutuhkan laptop untuk menunjang aktivitasnya. Sayangnya, tidak sedikit pengguna yang mengeluhkan laptop mereka mulai melambat, bahkan ketika hanya digunakan untuk tugas-tugas ringan seperti mengetik, browsing, atau membuka file.
Laptop yang lemot tentu sangat mengganggu, apalagi jika sedang dikejar deadline atau harus menghadiri rapat online. Tidak hanya membuat pekerjaan jadi terhambat, kondisi ini juga bisa membuat stres. Banyak orang mengira bahwa satu-satunya solusi adalah membeli laptop baru. Padahal, belum tentu. Laptop yang lemot bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang sebenarnya cukup mudah diatasi jika diketahui penyebab utamanya.
Berikut ini adalah beberapa penyebab umum laptop menjadi lemot, serta langkah-langkah sederhana yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah untuk mengembalikan performanya.
1. Terlalu Banyak Aplikasi Berjalan di Latar Belakang
Banyak pengguna yang tidak sadar bahwa ada banyak aplikasi yang berjalan secara otomatis ketika laptop dinyalakan. Semakin banyak aplikasi aktif, semakin berat beban kerja laptop.
Solusi:
Cobalah buka Task Manager dengan menekan Ctrl + Shift + Esc, lalu pilih tab Startup. Di sana, Anda bisa menonaktifkan aplikasi yang tidak perlu berjalan otomatis saat laptop dinyalakan.
2. Kapasitas Penyimpanan Penuh
Jika ruang penyimpanan, terutama drive C:, sudah hampir penuh, laptop akan kesulitan menjalankan sistem dengan lancar. Hal ini membuat proses menjadi lambat, termasuk saat membuka file atau menjalankan program.
Solusi:
Hapus file yang tidak penting seperti video lama, file unduhan, atau cache aplikasi. Anda juga bisa memindahkan data ke hard disk eksternal atau ke layanan penyimpanan cloud seperti Google Drive.
3. RAM Tidak Cukup
RAM adalah tempat penyimpanan sementara yang digunakan untuk menjalankan aplikasi. Jika kapasitas RAM terlalu kecil, maka laptop akan kesulitan menjalankan banyak aplikasi secara bersamaan.
Solusi:
Jika memungkinkan, lakukan upgrade RAM. Misalnya, dari 4 GB menjadi 8 GB. Dengan kapasitas RAM yang lebih besar, performa laptop akan meningkat signifikan, terutama untuk multitasking.
4. Menggunakan Hard Disk Tipe Lama (HDD)
Banyak laptop lama masih menggunakan HDD (Hard Disk Drive) yang kecepatannya jauh lebih lambat dibanding SSD (Solid State Drive). Ini bisa menjadi penyebab utama laptop terasa lemot, terutama saat booting atau membuka aplikasi besar.
Solusi:
Ganti penyimpanan Anda ke SSD. Harga SSD saat ini sudah cukup terjangkau, dan hasilnya sangat terasa: kecepatan laptop meningkat drastis, dan proses booting bisa selesai hanya dalam hitungan detik.
5. Terlalu Banyak Efek Visual
Windows dan beberapa sistem operasi lainnya menggunakan efek visual seperti animasi saat membuka atau menutup jendela. Efek ini memang terlihat menarik, tapi bisa memperlambat laptop dengan spesifikasi rendah.
Solusi:
Matikan efek visual melalui Control Panel → System → Advanced system settings → Performance settings → lalu pilih “Adjust for best performance”.
6. Jarang Update Sistem
Sistem operasi dan driver yang tidak diperbarui bisa menyebabkan bug dan penurunan kinerja. Kadang-kadang, update justru membawa perbaikan performa dan keamanan.
Solusi:
Pastikan Anda rutin melakukan update Windows atau sistem operasi lain yang digunakan, serta update driver secara berkala.
Halaman Selanjutnya
Jika ruang penyimpanan, terutama drive C:, sudah hampir penuh, laptop akan kesulitan menjalankan sistem dengan lancar. Hal ini membuat proses menjadi lambat, termasuk saat membuka file atau menjalankan program.