Jakarta, VIVA – Ketika Anda membeli smartphone baru, salah satu fitur yang sering menjadi perhatian adalah refresh rate layar. Semakin tinggi refresh rate, semakin mulus tampilan visual yang ditawarkan, yang sangat terasa saat menggulir layar atau bermain game.
Namun, meskipun refresh rate yang tinggi memberikan pengalaman visual yang memuaskan, ada satu aspek yang sering diabaikan yakni, konsumsi baterai.
Bagi banyak pengguna, baterai adalah salah satu elemen paling penting dalam pengalaman menggunakan ponsel. Penggunaan refresh rate tinggi pada layar dapat meningkatkan konsumsi daya secara signifikan. Lalu, bagaimana sebenarnya refresh rate memengaruhi daya tahan baterai ponsel? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci hubungan antara refresh rate dan konsumsi baterai, serta memberikan saran untuk mengoptimalkan penggunaan keduanya.
Paket Bundling iPhone 15 dari Telkomsel.
Photo :
- VIVA/Lazuardhi Utama
Apa Itu Refresh Rate dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Refresh rate adalah jumlah kali layar smartphone menggambar ulang gambar dalam satu detik. Biasanya diukur dalam satuan hertz (Hz). Misalnya, layar dengan refresh rate 60Hz akan memperbarui tampilan gambar 60 kali dalam satu detik, sementara layar 120Hz akan memperbarui gambar 120 kali per detik. Semakin tinggi refresh rate, semakin mulus tampilan visualnya, yang membuat pengalaman menggulir atau bermain game terasa lebih responsif.
Namun, semakin tinggi refresh rate, semakin banyak daya yang dibutuhkan oleh layar untuk menggambar ulang gambar dengan kecepatan yang lebih tinggi. Ini adalah faktor utama yang berkontribusi pada konsumsi baterai.
Pengaruh Refresh Rate Tinggi Terhadap Konsumsi Baterai
Pada dasarnya, semakin tinggi refresh rate, semakin banyak energi yang diperlukan untuk menjalankan layar. Layar dengan refresh rate tinggi seperti 90Hz, 120Hz, atau bahkan 144Hz menggunakan lebih banyak daya dibandingkan dengan layar 60Hz. Hal ini karena panel layar harus menggambar lebih banyak frame dalam waktu yang lebih singkat, yang meningkatkan beban pada prosesor grafis (GPU) dan memengaruhi konsumsi baterai secara keseluruhan.
Untuk ilustrasi yang lebih jelas, bayangkan saat Anda menggulir halaman media sosial atau bermain game yang memanfaatkan refresh rate tinggi. Setiap kali Anda melakukan gerakan, layar harus memperbarui gambar lebih cepat, dan ini memerlukan lebih banyak daya untuk menjaga kelancaran tampilan. Dalam kasus tertentu, perbedaan konsumsi daya antara 60Hz dan 120Hz bisa cukup signifikan, terutama ketika aplikasi yang digunakan mendukung refresh rate yang lebih tinggi.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh XDA Developers, perangkat dengan layar 120Hz bisa menghabiskan sekitar 20-30% lebih banyak daya dibandingkan dengan perangkat yang hanya memiliki refresh rate 60Hz, tergantung pada bagaimana aplikasi dan konten ditampilkan.
Mengelola Refresh Rate untuk Menghemat Baterai
Meski refresh rate tinggi menawarkan pengalaman visual yang lebih baik, penting untuk mengelola pengaturan ini agar baterai tidak cepat habis. Beberapa smartphone kini menawarkan mode adaptif yang secara otomatis menyesuaikan refresh rate layar berdasarkan jenis penggunaan. Misalnya, layar dapat beroperasi pada 60Hz saat membaca teks atau menjelajah web, dan meningkat menjadi 120Hz saat bermain game atau menonton video.
Bagi Anda yang ingin menghemat baterai lebih banyak, ada beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Aktifkan mode adaptif: Mode ini akan menyesuaikan refresh rate secara otomatis untuk penggunaan yang lebih efisien.
- Pilih 60Hz untuk penggunaan sehari-hari: Untuk tugas-tugas ringan, seperti browsing atau mengetik, setel refresh rate ke 60Hz.
- Nonaktifkan refresh rate tinggi saat tidak diperlukan: Matikan refresh rate tinggi pada aplikasi yang tidak memanfaatkannya secara maksimal.
Secara keseluruhan, refresh rate yang lebih tinggi memang membawa keuntungan dalam hal visual dan responsivitas, namun ada biaya yang harus dibayar dalam bentuk konsumsi baterai yang lebih tinggi. Untuk mengoptimalkan penggunaan daya, pengguna dapat memilih mode adaptif atau menyesuaikan pengaturan refresh rate sesuai kebutuhan.
Halaman Selanjutnya
Untuk ilustrasi yang lebih jelas, bayangkan saat Anda menggulir halaman media sosial atau bermain game yang memanfaatkan refresh rate tinggi. Setiap kali Anda melakukan gerakan, layar harus memperbarui gambar lebih cepat, dan ini memerlukan lebih banyak daya untuk menjaga kelancaran tampilan. Dalam kasus tertentu, perbedaan konsumsi daya antara 60Hz dan 120Hz bisa cukup signifikan, terutama ketika aplikasi yang digunakan mendukung refresh rate yang lebih tinggi.