Madinah, VIVA – Hingga pertengahan Mei 2025, tercatat sekitar 35 ribu jemaah haji Indonesia dari 90 ribu yang sudah tiba di Arab Saudi belum menerima kartu nusuk. Padahal, kartu ini menjadi syarat penting untuk mobilitas dan pelaksanaan ibadah haji di berbagai lokasi suci seperti Makkah, Masjidil Haram, dan Arafah.
Ketua PPIH Arab Saudi 2025 Muchlis Hanafi
Photo :
- Gigih Givan/MCH 2025
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2025, Muchlis Hanafi, menyampaikan bahwa pemerintah Arab Saudi telah memberikan tenggat waktu 48 jam untuk menyelesaikan distribusi kartu nusuk kepada seluruh jemaah.
Berikut beberapa kendala yang menyebabkan keterlambatan, serta solusi yang telah diambil PPIH:
1. Keterlambatan dari Pihak Syarikat
Kendala: Kualitas manajemen dan kecepatan kerja antar syarikat mitra penyedia layanan haji tidak merata.
Solusi: PPIH menugaskan tiga petugas tambahan di tiap syarikat untuk membantu percepatan distribusi.
2. Jemaah Fokus Beribadah
Kendala: Sebagian jemaah sulit dijangkau karena sibuk menjalani ibadah, terutama saat berada di Masjid Nabawi atau kegiatan ziarah.
Solusi: Petugas aktif mendatangi hotel-hotel jemaah dan mencocokkan data untuk menyerahkan kartu secara langsung.
3. Proses Cetak yang Belum Selesai
Kendala: Sebagian kartu nusuk masih dalam proses pencetakan oleh Kementerian Haji Arab Saudi.
Solusi: Syarikat dan PPIH mendesak percepatan pencetakan, dan menggunakan visa haji sebagai alternatif sementara untuk keperluan akses lokasi.
Kartu Nusuk haji disiapkan oleh syarikah Arab Saudi
Photo :
- Gigih Givan/MCH 2025
4. Ketidaksesuaian Data Antar Sistem
Kendala: Sinkronisasi data antara e-Haj, syarikat, dan data keberangkatan Indonesia belum sempurna.
Solusi: Dilakukan verifikasi ulang dan sinkronisasi data maksimal 48 jam sebelum jemaah diberangkatkan ke Makkah.
5. Kurangnya Sosialisasi Soal Pentingnya Kartu Nusuk
Kendala: Sebagian jemaah belum memahami fungsi vital kartu nusuk dalam sistem haji digital Arab Saudi.
Solusi: PPIH gencar melakukan edukasi melalui petugas kloter dan tim pendamping nusuk.
Imbauan PPIH kepada Jemaah Haji Indonesia
Ketua PPIH Arab Saudi 2025, Muchlis Hanafi, meminta jemaah tetap tenang dan tidak panik jika belum menerima kartu nusuk. Ia menegaskan bahwa belum adanya kartu tidak akan serta-merta menghambat ibadah.
“Walaupun kartu nusuk ini sangat penting, kami pastikan tidak ada jemaah yang ditolak masuk ke Makkah atau Masjidil Haram karena belum memilikinya. Kami sudah siapkan berbagai solusi sementara agar ibadah tetap lancar,” ujarnya.
Muchlis juga mengajak seluruh jemaah untuk kooperatif dan aktif berkoordinasi dengan petugas jika mengalami kendala.
Halaman Selanjutnya
Kendala: Sebagian jemaah sulit dijangkau karena sibuk menjalani ibadah, terutama saat berada di Masjid Nabawi atau kegiatan ziarah.Solusi: Petugas aktif mendatangi hotel-hotel jemaah dan mencocokkan data untuk menyerahkan kartu secara langsung.