VIVA – Di era kerja serba digital seperti sekarang, laptop bukan lagi sekadar alat bantu, tapi sudah jadi tulang punggung produktivitas. Entah kamu seorang pekerja remote, mahasiswa, konten kreator, hingga pelaku UMKM, performa laptop yang kamu gunakan bisa sangat memengaruhi kelancaran aktivitas harian. Tapi masalahnya, banyak yang masih bingung harus pilih laptop murah atau yang lebih mahal.
Pertanyaan ini bukan sekadar soal bujet, tapi soal value dan fungsi jangka panjang. Laptop murah memang menggoda karena ramah kantong, tapi apa benar bisa memenuhi kebutuhan kerja modern yang serba multitasking? Di sisi lain, laptop mahal sering dianggap overkill. Jadi, mana yang sebenarnya lebih cocok buat kamu? Yuk, simak perbedaannya berikut ini sebelum kamu salah beli dan akhirnya malah rugi waktu dan tenaga.
1. Performa
Laptop murah biasanya dibekali prosesor entry-level seperti Intel Celeron atau AMD A-Series yang performanya terbatas. Kalau kamu cuma butuh ngetik dan browsing ringan, ini cukup. Tapi kalau kamu sering buka banyak tab, pakai Zoom sambil edit file Excel berat, siap-siap ngadepin lag. Laptop mahal umumnya punya prosesor Intel Core i5/i7 atau Ryzen 5/7 yang jauh lebih responsif buat kerja multitasking.
2. RAM dan Penyimpanan
Laptop murah rata-rata hanya punya RAM 4GB dan HDD 500GB atau eMMC. Ini bisa bikin loading lama dan sering nge-freeze. Sementara laptop kelas menengah ke atas biasanya dilengkapi SSD dan RAM 8GB ke atas yang bikin booting lebih cepat, transfer data lebih gesit, dan aplikasi bisa dijalankan bersamaan tanpa ngedrop.
3. Daya Tahan dan Kualitas Bodi
Bodi laptop murah umumnya terbuat dari plastik tipis dan lebih cepat panas, yang bikin tidak nyaman dipakai lama. Sedangkan laptop mahal biasanya sudah punya material aluminium atau magnesium alloy, lebih kokoh, dan tahan banting. Ini penting buat kamu yang sering kerja mobile dari café atau coworking space.
4. Dampak ke Kesehatan Mental
Bayangin lagi dikejar deadline, tapi laptop malah hang saat rendering atau nge-lag parah saat presentasi Zoom. Ini bukan cuma ganggu kerjaan, tapi juga bikin kamu mudah emosi dan stres. Laptop yang punya spesifikasi mumpuni bisa bikin kamu kerja lebih lancar dan tenang, tanpa drama teknis yang menyita waktu dan pikiran.
5. Jangka Panjang
Laptop murah memang hemat di awal, tapi rentan cepat usang dan sering butuh upgrade. Akhirnya, kamu malah keluar biaya lebih banyak. Sementara laptop mahal lebih future-proof, artinya bisa bertahan hingga 5 tahun tanpa perlu banyak perbaikan. Jadi meski lebih mahal, sebenarnya lebih hemat dalam jangka panjang.
Halaman Selanjutnya
Bodi laptop murah umumnya terbuat dari plastik tipis dan lebih cepat panas, yang bikin tidak nyaman dipakai lama. Sedangkan laptop mahal biasanya sudah punya material aluminium atau magnesium alloy, lebih kokoh, dan tahan banting. Ini penting buat kamu yang sering kerja mobile dari café atau coworking space.