Jakarta, VIVA – Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) melaporkan kejadian penyebaran informasi bohong terkait status siaga 1 banjir Sungai Cileungsi, Minggu (6/4), ke pihak kepolisian.
Laporan resmi telah dibuat oleh Ketua KP2C, Puarman, di hari yang sama pada malam harinya dengan Nomor: STPL/B/0366/IV/2025/POLSEK GN.PUTRI/POLRES BOGOR/POLDA JABAR.
"KP2C sudah membuat laporan polisi atas nama pelapor Puarman," kata Puarman dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan oknum yang merekayasa laporan Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Cileungsi diduga kuat melanggar Pasal 22 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Nomor 1 Tahun 2024.
"Demi membuat efek jera, KP2C melaporkan hal tersebut kepada Polsek Gunung Putri, Kabupaten Bogor agar pelaku penyebaran info hoaks tersebut ditindak secara tegas berdasarkan hukum yang berlaku," katanya.
Puarman menegaskan bahwa kabar yang menyebut tinggi muka air (TMA) di titik pantau hulu Sungai Cileungsi mencapai 450 cm atau status siaga 1 adalah tidak benar alias hoaks.
Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, merupakan bagian hulu dari aliran Kali Bekasi. Pada 4 Maret 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 51.320 jiwa di bantaran Kali Bekasi terdampak banjir.
"Kami pastikan informasi tersebut hoaks. Informasi tersebut membuat masyarakat resah dan panik, karena masih trauma dengan banjir besar yang terjadi pada 4 Maret lalu yang melanda Bekasi dan Bogor," ujarnya.
Sebelumnya, beredar pesan melalui WhatsApp yang menyebutkan bahwa TMA Sungai Cileungsi mencapai 450 cm pada pukul 19.15 WIB dengan kondisi cuaca hujan. Padahal, ambang batas normal TMA hanya berkisar pada 100 cm.
“Padahal, posisi TMA pada Minggu malam ini hanya 60 cm,” ujar Puarman.
KP2C mencurigai bahwa oknum tidak bertanggung jawab telah melakukan pengeditan terhadap informasi resmi yang biasanya disebarkan oleh KP2C melalui kanal resminya, lalu menyebarkannya ke masyarakat, sehingga menimbulkan keresahan, terutama di kalangan warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai.
KP2C juga mengimbau masyarakat untuk hanya merujuk pada informasi resmi dari sumber yang terpercaya terkait kondisi sungai dan potensi bencana banjir, serta tidak mudah percaya pada pesan berantai yang tidak diverifikasi. (Ant)
Halaman Selanjutnya
Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, merupakan bagian hulu dari aliran Kali Bekasi. Pada 4 Maret 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 51.320 jiwa di bantaran Kali Bekasi terdampak banjir.