Ingin Cantik Instan? Pahami Dulu Kerugian Operasi Plastik Wajah Sebelum Menyesal

2 weeks ago 6

Jakarta, VIVA – Di tengah maraknya media sosial dan budaya selfie yang menonjolkan kesempurnaan fisik, obsesi terhadap penampilan kian meningkat. Banyak orang, terutama perempuan muda, merasa terdorong untuk memenuhi standar kecantikan yang dipopulerkan oleh selebriti atau influencer. 

Salah satu jalan pintas yang sering dipilih adalah operasi plastik wajah, atau yang populer disebut dengan "oplas".

Tren oplas ini memang terlihat menjanjikan. Dalam waktu singkat, seseorang bisa mengubah bentuk hidung, mempertegas rahang, mengencangkan kulit wajah, hingga membuat mata terlihat lebih besar. 

Namun, di balik janji akan wajah yang “lebih cantik”, tersembunyi sederet risiko yang bisa berdampak serius, baik dari sisi kesehatan fisik, mental, maupun keuangan.

Viral buronan di China operasi plastik

Sebelum kamu tergoda untuk menjalani prosedur bedah demi wajah idaman, penting untuk memahami secara menyeluruh apa saja kerugian dan bahaya dari operasi plastik wajah.

1. Risiko Medis Serius: Dari Infeksi hingga Kelumpuhan Wajah

Meskipun dilakukan oleh tenaga medis profesional, operasi plastik tetap merupakan tindakan invasif yang menyimpan risiko medis. Beberapa komplikasi umum yang bisa terjadi antara lain:

  • Infeksi pascaoperasi, terutama jika perawatan luka tidak dilakukan secara benar.
  • Pendarahan internal dan hematoma (penumpukan darah di bawah kulit).
  • Kerusakan saraf wajah, yang bisa menyebabkan mati rasa, kehilangan ekspresi wajah, atau bahkan kelumpuhan.
  • Hasil asimetris, di mana satu sisi wajah tampak berbeda dari sisi lainnya.
  • Jaringan parut yang menonjol, terutama pada kulit sensitif.
  • Risiko ini tidak bisa diabaikan dan bisa menjadi masalah permanen.

“Semua prosedur bedah estetika memiliki risiko. Bahkan pada tangan dokter berpengalaman, komplikasi seperti infeksi atau hasil yang tidak simetris tetap bisa terjadi,” ujar ahli bedah plastik asal New York dan chief medical officer di RealSelf, dokter Lara Devgan dikutip dari Healthline.

Operasi plastik bukan hanya mengubah wajah, tetapi juga bisa memengaruhi kesehatan mental seseorang. Banyak pasien yang awalnya hanya ingin memperbaiki satu bagian wajah, namun akhirnya terjebak dalam siklus tak berujung karena rasa tidak puas terhadap hasil yang didapat.

Hal ini bisa berkembang menjadi Body Dysmorphic Disorder (BDD), yaitu gangguan psikologis di mana seseorang terlalu terobsesi dengan kekurangan fisiknya, meskipun sebenarnya tidak ada masalah besar.

Kecanduan oplas bisa menyebabkan seseorang kehilangan jati diri, hidup dalam tekanan, bahkan mengalami depresi karena hasil operasi yang tidak sesuai harapan.

“Pasien dengan BDD mungkin merasa operasi plastik bisa menyelesaikan masalah, tapi nyatanya mereka tetap tidak puas karena akar masalahnya bukan pada fisik, melainkan psikologis,” jelas psikiater dan penulis buku The Broken Mirror, dokter Katharine Phillips seperti dikutip dari Psychology Today.

3. Biaya Mahal, Hasil Belum Tentu Sesuai Ekspektasi

Satu prosedur oplas wajah bisa menelan biaya mulai dari belasan hingga ratusan juta rupiah. Biaya ini belum termasuk perawatan pascaoperasi, konsultasi lanjutan, atau kemungkinan operasi koreksi. 

Ironisnya, hasil operasi plastik tidak selalu memuaskan. Ada banyak kasus di mana bentuk hidung menjadi aneh, wajah tampak kaku, atau justru terlihat tidak alami.

Tak sedikit pasien yang akhirnya harus menjalani operasi revisi, yang tentu menambah beban finansial dan psikologis.

4. Efek Jangka Panjang pada Penampilan dan Kesehatan Kulit

Operasi plastik wajah bisa membuat kulit wajah menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap kerusakan. Seiring waktu, bahan implan bisa bergeser atau menurun, kulit yang sudah ditarik bisa mengendur kembali, bahkan mempercepat tanda-tanda penuaan.

Alih-alih tampil lebih muda, beberapa orang justru tampak lebih tua setelah bertahun-tahun menjalani prosedur.

5. Penyesalan dan Stigma Sosial

Banyak yang menyesal setelah oplas. Selain karena perubahan wajah yang tidak sesuai harapan, beberapa juga merasa kehilangan ciri khas wajahnya sendiri.

Di sisi lain, masyarakat masih cenderung memandang negatif seseorang yang terlalu banyak melakukan prosedur bedah wajah. Ini bisa berdampak pada hubungan sosial, rasa percaya diri, hingga karier.

Kesimpulan: Cantik Alami Lebih Aman dan Tahan Lama

Keinginan untuk tampil cantik memang tidak salah, tapi langkah yang diambil harus berdasarkan pertimbangan matang. Operasi plastik wajah bukan solusi instan tanpa risiko. 

Jika dilakukan tanpa pemahaman menyeluruh, kamu bisa saja menyesal seumur hidup. Daripada mengejar kecantikan lewat pisau bedah, lebih baik investasikan waktu dan uang untuk perawatan alami, pola hidup sehat, serta membangun rasa percaya diri dari dalam.

Karena pada akhirnya, kecantikan sejati tidak hanya dilihat dari bentuk wajah, tetapi juga dari pancaran hati dan cara kita mencintai diri sendiri.

Halaman Selanjutnya

“Semua prosedur bedah estetika memiliki risiko. Bahkan pada tangan dokter berpengalaman, komplikasi seperti infeksi atau hasil yang tidak simetris tetap bisa terjadi,” ujar ahli bedah plastik asal New York dan chief medical officer di RealSelf, dokter Lara Devgan dikutip dari Healthline.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |