Vatikan, VIVA – Paus Fransiskus dikabarkan meninggal dunia pada Senin pagi, hanya beberapa hari setelah keluar dari rumah sakit usai menjalani perawatan atas infeksi pernapasan kompleks.
Ia wafat dalam usia 88 tahun, setelah 12 tahun menjabat sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik.
Kabar wafatnya pemimpin 1,39 miliar umat Katolik di seluruh dunia ini segera memicu perhatian global, terutama mengenai siapa yang akan menggantikan posisi penting tersebut.
Namun, sebelum Paus baru dipilih, serangkaian prosesi khusus dilakukan di Vatikan. Berikut ini tahapan yang dilakukan setelah Paus meninggal dunia.
1. Pemecahan Cincin Kepausan
Langkah pertama dalam prosesi wafatnya seorang Paus adalah konfirmasi kematian oleh Camerlengo, pejabat tinggi Vatikan yang bertugas mengatur masa transisi.
Camerlengo saat ini adalah Kardinal Kevin Farrell, kelahiran Irlandia.
Setelah kematian dikonfirmasi, cincin nelayan atau Fisherman's Ring milik Paus Fransiskus akan dihancurkan secara simbolis. Langkah ini penting untuk mencegah kemungkinan penyalahgunaan atau pemalsuan dokumen gereja yang biasanya disahkan dengan cincin tersebut.
2. Masa Berkabung Sembilan Hari
Prosesi selanjutnya adalah masa perkabungan yang disebut Novendiale, yang berlangsung selama sembilan hari. Dalam periode ini, tubuh Paus akan disemayamkan dalam peti terbuka di Basilika Santo Petrus, agar umat dan para pemimpin dunia dapat memberikan penghormatan terakhir.
Upacara pemakaman biasanya dilakukan pada hari keenam dari masa berkabung. Misa-misa khusus juga digelar di berbagai gereja di Roma dan seluruh dunia selama periode ini.
3. Masa “Sede Vacante” dan Pemerintahan Sementara
Selama jabatan kepausan kosong, Vatikan memasuki masa yang disebut “sede vacante” atau “kursi kosong.”
Dalam masa ini, tidak ada keputusan besar yang boleh diambil terkait ajaran atau kebijakan gereja.
Camerlengo mengambil alih urusan administratif dan keuangan Vatikan sampai Paus baru terpilih.
4. Pemilihan Paus Baru lewat Konklaf
Sekitar 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus, Konklaf Kepausan dimulai. Para kardinal yang berusia di bawah 80 tahun. saat ini ada sekitar 138 orang dari berbagai negara yang akan berkumpul di Kapel Sistina.
Mereka dikunci dari dunia luar dan mulai melakukan pemungutan suara secara tertutup.
Konklaf bisa berlangsung selama beberapa hari hingga tercapai suara mayoritas dua pertiga. Jika setelah 33 kali pemungutan suara belum ada keputusan, dua kandidat teratas akan saling berhadapan dalam putaran akhir.
Setiap kali suara dihitung, hasilnya ditandai lewat asap dari cerobong Kapel Sistina, asap hitam berarti belum ada keputusan, sedangkan asap putih menandakan Paus baru telah terpilih.
5. “Habemus Papam!”
Ketika Paus baru resmi terpilih, dunia akan mendengar pengumuman bersejarah dari balkon Basilika Santo Petrus: “Habemus Papam!” atau “Kita memiliki Paus!”. Momen ini menandai awal babak baru bagi Gereja Katolik.
Halaman Selanjutnya
Prosesi selanjutnya adalah masa perkabungan yang disebut Novendiale, yang berlangsung selama sembilan hari. Dalam periode ini, tubuh Paus akan disemayamkan dalam peti terbuka di Basilika Santo Petrus, agar umat dan para pemimpin dunia dapat memberikan penghormatan terakhir.