Jaga Mutu Pangan, Pakar Ungkap Bulog Harus Serap Gabah Berkualitas

11 hours ago 5

Sabtu, 12 April 2025 - 20:14 WIB

Jakarta, VIVA – Di tengah musim panen raya yang berlangsung di sejumlah daerah, isu kualitas gabah kembali mencuat ke permukaan. Fenomena petani yang memanen padi terlalu dini, menjadi perhatian sejumlah pihak, termasuk akademisi. 

Dalam hal ini, pembelian gabah oleh Perum Bulog pun menjadi sorotan, terutama terkait komitmen terhadap standar mutu gabah yang diserap dari petani.

Pakar Pangan dari Universitas Brawijaya, Sujarwo, meminta petani untuk tidak tergesa-gesa memanen padi yang masih hijau. Dia menilai bahwa Perum Bulog perlu tetap menegakkan prinsip pembelian gabah berkualitas.

“Pembelian gabah dengan memperhatikan kualitas gabah harus ditegakkan, termasuk menegakkan aturan kerja sama kemitraan pembelian gabah antar Bulog dan Petani,” kata Sujarwo, seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu, 12 April 2025.

Menurut Sujarwo, pembelian gabah saat panen raya menjadi sangat krusial karena pada saat itu terjadi over supply. Namun, lebih penting lagi adalah mendesain mekanisme transaksi yang berkelanjutan dan efektif, guna membangun kawasan produksi pertanian dan kemitraan dengan sektor hilir.

“Di sinilah edukasi untuk optimalisasi usaha tani petani dan lembaga petani dibutuhkan. Di antaranya melalui sistem kontrak kerja sama Bulog, kementan dan petani. Petani jangan diberi peluang untuk melakukan hal-hal tidak baik dan melakukan kesalahan seperti panen usia belum cukup atau kadar air tinggi saat jual ke bulog,” katanya.

Sujarwo juga menilai bahwa Perum Bulog memiliki peran penting dalam memperkuat sistem pangan nasional, serta mendukung tercapainya swasembada yang menjadi visi besar Presiden RI Prabowo Subianto.

“Bulog berperan penting dalam penguatan sistem pangan nasional. Bulog bukan rival bagi industri lain, tapi harus dapat mempengaruhi efisiensi pasar dengan membangun ekosistem pangan yang sehat dengan kekuatan yang dimilikinya sebagai mandat mengelola urusan pokok negara melalui pemerintah saat ini,” katanya.

Kendati demikian, dia berharap agar Bulog terus memperkuat kemitraan jangka panjang dengan petani melalui sistem informasi kemitraan berbasis teknologi informasi yang memadai.

“Di sisi lain Kementan harus terus bergandengan tangan kuat khususnya dengan Bulog dan juga Bapanas untuk menjadikan sistem pangan nasional kuat, sehingga ketahanan pangan dan kedaulatan pangan nasional berkelanjutan dan semakin kuat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia dapat kita wujudkan,” ujarnya.

“Untuk mewujudkan cita-cita pembangunan nasional yang kokoh dalam rangka Indonesia Emas 2045, maka penguatan sistem pangan dengan peran yang sinergis dan harmonis dari Kementan-Bulog-Bapanas ini menjadi syarat utama yang harus dipenuhi,” kata dia.

Halaman Selanjutnya

Sujarwo juga menilai bahwa Perum Bulog memiliki peran penting dalam memperkuat sistem pangan nasional, serta mendukung tercapainya swasembada yang menjadi visi besar Presiden RI Prabowo Subianto.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |