Kecam Aksi Anarkis di May Day Semarang, KSPI Minta Aparat Tindak Tegas Pelaku

14 hours ago 4

Sabtu, 3 Mei 2025 - 14:46 WIB

Jakarta, VIVA – Aksi May day yang berjalan ricuh dan anarkis di Semarang, pada Kamis 1 Mei 2025, menuai kecaman dari Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. Dia meluruskan bahwa aksi anarki tersebut tidak dapat dikaitkan dengan buruh karena dilakukan kelompok tak dikenal.

"KSPI tidak setuju dan mengecam tindakan anarkis," kata Said Iqbal kepada wartawan di Jakarta, Sabtu, 3 Mei 2035.

Ricuh aksi peringatan May Day di depan Kantor Gubernur Jateng

Said Iqbal menjelaskan, terdata lebih dari satu juta buruh mengikuti aksi May Day di seluruh Indonesia. Di Monas, Jakarta Pusat, saja, jumlah buruh yang menghadiri Perayaan May Day diperkirakan hampir 200 ribu orang.

Dengan jumlah sebanyak itu, Said Iqbal menyebutkan, situasi aman dan kondusif. Bertolak belakang dengan aksi massa berpakaian serba hitam yang anarkistis di depan kantor Gubernur Jateng, Semarang.

"Pertama aksi buruh saat May Day 1 Mei 2025 di seluruh Indonesia, termasuk di Lapangan Monas bersama Pak Presiden, adalah aksi damai dan tertib. Bahkan catatan kami, KSPI, lebih dari satu juta orang ikut aksi di seluruh Indonesia. Di Monas hampir 200 ribu orang," jelas Said Iqbal.

Said Iqbal menuturkan massa buruh sekitar 3.000 orang menggelar aksi May Day juga di Semarang. Jumlah mereka lebih banyak, tapi tak merusak fasilitas umum dan menyasar aparat seperti yang dilakukan ratusan kelompok tak dikenal.

"Di samping itu ada 3.000 buruh yang melakukan aksi damai, di sebelahnya, kan kantor DPRD sama kantor gubernur sebelahan. Mereka tertib menyampaikan isu buruh. Kenapa 100 orang ini anarkis? Kita nggak tahu ini kelompok mana. May Day boleh siapa saja, tapi tidak boleh ada kekerasan, anarkis, dan menyandera siapa pun. Mau masyarakat sipil atau aparat tidak boleh disandera, itu tindakan anarkis," tegas Said Iqbal.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal

Photo :

  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Said Iqbal menuturkan, siapa pun yang melanggar aturan dan undang-undang dalam menyampaikan pendapat di muka publik harus bertanggung jawab. Dia lalu mengimbau pihak-pihak yang ingin meramaikan May Day mengikuti aturan.

"Yang pertama mereka tidak bergabung dengan buruh sehingga kalau mereka anarkis, mereka harus bertanggung jawab. Siapa pun yang anarkis dan melanggar aturan perlu ditindak. Saya mengimbau siapa pun yang ikut aksi May Day laksanakan dengan damai, ikuti prosedur, jangan langgar aturan," pungkas Said Iqbal.

Halaman Selanjutnya

"Di samping itu ada 3.000 buruh yang melakukan aksi damai, di sebelahnya, kan kantor DPRD sama kantor gubernur sebelahan. Mereka tertib menyampaikan isu buruh. Kenapa 100 orang ini anarkis? Kita nggak tahu ini kelompok mana. May Day boleh siapa saja, tapi tidak boleh ada kekerasan, anarkis, dan menyandera siapa pun. Mau masyarakat sipil atau aparat tidak boleh disandera, itu tindakan anarkis," tegas Said Iqbal.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |