Kenali Tanda-tanda Post Holiday Blues, Ini 7 Gejala yang Mungkin Kamu Rasakan

1 week ago 8

Senin, 7 April 2025 - 13:34 WIB

Jakarta, VIVA – Post holiday blues atau post holiday syndrome menjadi istilah yang tengah ramai dibahas terutama pasca libur lebaran Idul Fitri 1446H. Post holiday blues merujuk pada tekanan mental,kecemasan dan kesedihan jangka pencek yang muncul setelah liburan. Biasanya post holiday blues ini tidak berlangsung lama, dan mereka akan 'kembali normal' setelah beberapa saat.

Masalah post holiday blues sendiri semakin meningkat terutama hari raya keagamaan. Hal ini sendiri telah diteliti oleh ilmuan sejak tahun 1980 hingga saat ini. Penelitian dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat diketahui telah mempelajari dampak libur Natal dan Tahun Baru.

Mereka melihat adanya masalah kesehatan mental cenderung meningkat setelah musim liburan. Meskipun merasa kecewa, lelah, atau bahkan sedih setelah liburan adalah hal yang wajar, perhatikan berapa lama emosi ini berlangsung.

Lantas apa tanda-tanda yang patut diperhatikan dari post holiday blues? Berikut ini rangkumannya dari laman Verywellmind.

1. Cemas
2. Tidak termotivasi
3. Mudah marah
4. Stres 
5. Depresi
6. Tidak bisa tidur
7. Khawatir

Anda juga mungkin mengalami merenung berlebihan, memikirkan masalah atau kejadian yang terjadi selama musim liburan. Hal ini juga dapaat memperburuk perasaan stress, kecemasan dan kesedihan Anda.

Perasaan yang perlu disadari soal post holiday syndrome

Meskipun tidak mencerminkan depresi serius dalam kebanyakan situasi, emosi yang terlibat dengan post holiday blues atau post holiday syndrome sangat beragam. Dikutip laman Very Well Minda, Emosi umum yang dirasakan orang meliputi:

1. Kekosongan

Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Anda merasa hampa. Berbagai alasan, termasuk kelelahan, mungkin menyebabkan Anda merasa seperti ini. Bagaimanapun, musim liburan adalah waktu yang sibuk. Selain memasang dekorasi dan membeli hadiah, Anda mungkin memiliki tanggung jawab tambahan seperti memasak.

2. Kecewa Setelah Emosi yang Ekstrem

Perasaan kecewa setelah liburan mungkin hanya pemulihan dari emosi positif yang kuat. Misalnya, Anda mungkin merasakan kegembiraan dan kebahagiaan yang luar biasa saat bertemu teman dan keluarga, terutama jika Anda tidak dapat bertemu dengan mereka sesering yang Anda inginkan.

3. Kesendirian

Sebaliknya, Anda mungkin merasa sangat terisolasi dan sendirian selama liburan. Mungkin Anda harus bekerja berjam-jam, tidak mampu bepergian, atau memilih untuk menyendiri.

Bagi mereka yang merasa kesepian selama musim liburan atau sesudahnya, psikolog menyarankan Anda untuk memupuk rasa syukur dan bersikap baik kepada diri sendiri.

4. Tertekan

Alasan potensial lainnya untuk merasakan post holiday blues adalah stres. Bersiap-siap untuk dan kembali dari perjalanan panjang dengan mobil atau pesawat bisa sangat menegangkan, bahkan jika itu ke atau dari suatu tempat yang menyenangkan.

5. Kehilangan

Jika Anda dekat dengan keluarga dan tidak lagi bersama, Anda mungkin merasa kecewa sekaligus kehilangan. Ingatlah bahwa emosi selama dan setelah masa liburan mungkin meningkat. Jika orang terkasih baru saja meninggal, Anda mungkin merasa sedih dan berduka.

Halaman Selanjutnya

Meskipun tidak mencerminkan depresi serius dalam kebanyakan situasi, emosi yang terlibat dengan post holiday blues atau post holiday syndrome sangat beragam. Dikutip laman Very Well Minda, Emosi umum yang dirasakan orang meliputi:

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |