Kisah Pernikahannya dengan Ibrahim Sjarief, Ini Alasan Najwa Shihab Menikah di Usia Muda

8 hours ago 3

Rabu, 21 Mei 2025 - 21:44 WIB

VIVA – Suami dari presenter sekaligus jurnalis ternama Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf meninggal dunia pada hari Selasa 20 Mei 2025. Ibrahim menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit PON, Jakarta Timur, pada pukul 14.29 WIB.

Jenazah mendiang suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf telah dimakamkan pada Rabu, 21 Mei 2025 di TPU Jeruk Purut.

Sosok Ibrahim pun selama ini dikenal sebagai pribadi yang sangat menyayangi Najwa dan sang putra, Izzat Assegaf. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Pria yang akrab disapa Baim itu juga diketahui bersedia menikahi Najwa Shihab yang merupakan adik kelasnya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dengan syarat ia harus menuntaskan skripsi kuliahnya untuk dapat meminang Najwa.

Baru-baru ini, ia kembali mengenang momen pernikahannya dengan sang suami, Ibrahim Sjarief Assegaf, dan blak-blakan mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk menikah muda.

Dalam berbagai kesempatan, Najwa Shihab seringkali berbagi cerita mengenai perjalanan cintanya yang berujung pada pernikahan di usia yang relatif belia.

Bagi banyak generasi muda yang kini dihadapkan pada berbagai pertimbangan sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, alasan yang diungkapkan Najwa bisa menjadi sebuah perspektif menarik.

Najwa Shihab bersama sang suami, Ibrahim Sjarief Assegaf.

Menemukan Kecocokan Sejak Dini: Bukan Sekadar Buru-Buru

Salah satu alasan utama mengapa Najwa memilih menikah muda adalah karena ia merasa telah menemukan pasangan yang tepat di usia yang relatif dini. Ia bertemu dengan Ibrahim Sjarief Assegaf dan merasakan adanya koneksi kuat, kesamaan visi, serta dukungan yang tak tergoyahkan.

Bagi Najwa, usia bukanlah satu-satunya patokan, melainkan kesiapan mental, emosional, dan spiritual dari kedua belah pihak.

"Bagi saya, menikah itu bukan soal buru-buru atau tidak, tapi tentang menemukan orang yang tepat dan siap berkomitmen," ujar Najwa dalam salah satu wawancaranya.

Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut didasari oleh keyakinan akan sosok Ibrahim yang bisa menjadi partner hidup yang baik.

Saling Mendukung dalam Setiap Langkah

Pernikahan muda bagi Najwa juga dilihat sebagai fondasi untuk saling mendukung dalam meraih impian. Saat itu, Najwa sedang merintis kariernya di dunia jurnalistik, sementara sang suami juga memiliki jalannya sendiri.

Mereka tumbuh dan berproses bersama, memberikan kekuatan satu sama lain untuk menghadapi tantangan.

Dukungan suami di balik layar menjadi salah satu faktor penting dalam perjalanan Najwa meniti karier cemerlang hingga saat ini.

"Pernikahan itu kan tentang membangun tim. Dan saya beruntung menemukan tim yang solid sejak awal," tambahnya.

Ikatan yang terjalin di usia muda memungkinkan mereka untuk membentuk kebiasaan dan nilai-nilai bersama yang kuat.

Keluarga sebagai Prioritas dan Sumber Kekuatan

Meskipun aktif dalam dunia profesional yang sangat menuntut, Najwa Shihab selalu menempatkan keluarga sebagai prioritas utama. Keputusan menikah muda juga mencerminkan keinginannya untuk segera membangun keluarga sendiri dan merasakan kehangatan rumah tangga.

Bagi Najwa, keluarga adalah sumber kekuatan, tempat ia bisa kembali dan mendapatkan energi positif di tengah padatnya aktivitas.

Kisah Najwa Shihab ini menunjukkan bahwa keputusan menikah muda bisa menjadi pilihan yang tepat, asalkan didasari oleh alasan yang matang, kesiapan mental, dan dukungan penuh dari pasangan.

Apa pun pilihannya, yang terpenting adalah komitmen untuk membangun rumah tangga yang bahagia dan harmonis.

Halaman Selanjutnya

Bagi banyak generasi muda yang kini dihadapkan pada berbagai pertimbangan sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, alasan yang diungkapkan Najwa bisa menjadi sebuah perspektif menarik.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |