KSAL: Desertir TNI yang Bergabung Militer Asing Adalah Penghianat Negara

7 hours ago 1

Senin, 19 Mei 2025 - 16:25 WIB

Sorong, VIVA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Laut untuk menjaga integritas dalam menjalankan tugas dan amanat sebagai prajurit Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kasal menegaskan, bahwa prajurit yang meninggalkan TNI dan bergabung dengan militer asing adalah penghianatan terhadap negara.

"Salah satu poin penting dalam amanat Kasal adalah peringatan keras terhadap tindakan desertir dan pengkhianatan terhadap negara. Ia meminta seluruh prajurit dan ASN untuk menjaga integritas dan tidak mengikuti jejak mereka yang meninggalkan TNI dan bergabung dengan militer asing," kata Pangkoarmada III Laksda TNI Hersan ketika menyampaikan amanat tertulis Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali saat memimpin Apel Pasukan di Markas Komando Armada III (Mako Armada III) Katapop, Sorong, Papua, Senin, 19 Mei 2025.

Dalam upacara yang dihadiri seluruh prajurit dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Koarmada III, Panglima Koarmada III Laksda TNI Hersan menyampaikan, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menyoroti pentingnya dukungan penuh dari jajaran TNI AL terhadap program-program pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Kita harus terus mendukung dan mensukseskan program pemerintah, khususnya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, melalui perbaikan gizi, pendidikan, kesehatan, dan semangat bela negara,” tegas KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali.

Dalam amanatnya, Kasal juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel yang telah menunjukkan kinerja luar biasa, terutama dalam keberhasilan berbagai operasi di lapangan, termasuk pencegahan dan penggagalan upaya penyelundupan.

“Keberhasilan ini adalah buah dari kerja keras bersama. Operasi yang sukses tidak berdiri sendiri, melainkan hasil sinergi dari seluruh satuan dan personel sesuai tugas masing-masing,” ujarnya.

VIVA Militer: Pangkoarmada III Laksda TNI Hersan

Photo :

  • Dispen Koarmada III

Selain penekanan terhadap profesionalisme, Kasal turut mengingatkan prajurit dan ASN agar tidak terjerumus dalam kegiatan ilegal seperti perjudian dan pinjaman online. Ia menegaskan pentingnya kecerdasan dan kebijaksanaan dalam merespons dinamika sosial.

“Jangan mudah terprovokasi, apalagi sampai menyebarkan hoaks atau ikut mengkritisi kebijakan pemerintah secara tidak bertanggung jawab. Kita harus menjadi teladan di tengah masyarakat,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, belum lama ini masyarakat Indonesia dikagetkan dengan postingan seseorang pria yang mengaku sebagai mantan prajurit Marinir TNI AL yang kini menjadi tentara Rusia. Postingan media sosial Tiktok akun @zstrom689 tersebut menampilkan seorang pria yang menggenakan seragam militer Rusia tengah berpose bersama sejumlah tentara Rusia lainnya di dalam parit yang dibiasa digunakan untuk berlindung.

"Iya memang dulu Marinir sekarang bertempur bersama Rusia di Ukraina," tulis akun tiktok @zstrom689.

Selain itu, pria tersebut juga sempat menggunggah foto ketika dirinya menggunakan seragam PDH Marinir TNI AL lengkap dengan Baret Ungu di depan tulisan Kodikmar.

Kadispenal Laksma TNI I Made Wira Hady Arsanta mengungkapkan, desertir prajurit TNI AL itu tercatat atas nama Serda Satria Arta Kumbara dengan nomor NRP 111026. Satria pernah bertugas di Inspektorat Korps Marinir (Itkormar) sekitar tahun 2022 silam.

Namun, lanjut Kadispenal, yang bersangkutan tercatat telah melakukan pelanggaran desersi karena meninggalkan satuan tanpa ijin sejak 13 Juni 2022 hingga saat ini.

"Putusan In Absensia Dilmil II-08 Jakarta. (Terhadap) yang bersangkutan pidana penjara 1 Tahun dan tambahan Pidana dipecat berdasarkan putusan perkara No. 56-K/PM.II-08/AL/IV/2023 tanggal 6 April 2023 dan Akte Berkekuatan Hukum Tetap No. AMKHT/56-K/PM.II-08/AL/IV/2023 tanggal 17 April 2023," kata Kadispenal.

 Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono

Perang Rudal Pecah di Asia Selatan... Marsekal Tonny Racoon: TNI Jangan Lengah, Waspadalah

Pangkalan militer udara jadi sasaran utama konflik.

img_title

VIVA.co.id

19 Mei 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |