Bandung, VIVA – Almarhum Mayor CPL Anda Rohanda, salah satu perwira TNI yang menjadi korban ledakan amunisi apkir di Garut pada Senin, 12 Mei 2025, kini telah dimakamkan di Kampung Sukasari, RT 02 RW 03, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, pada Selasa siang, 13 Mei 2025.
Jenazah almarhum sebelumnya sempat dibawa ke Jakarta, sebelum akhirnya tiba di Cinunuk, Cileunyi, Kabupaten Bandung. Jenazah langsung dibawa ke masjid untuk disolatkan dan selanjutnya dimakamkan di dekat makam almarhum orangtuanya.
Oyib Gunawan (58 tahun) kakak kandung korban mengatakan keluarga almarhum menginginkan agar almarhum dimakamkan di Bandung. Selain itu, almarhum ingin dimakamkan di sisi makam orangtuanya.
"Pihak keluarga ingin (dimakamkan) di Bandung. Ibunya sama ayahnya almarhum dimakamkan di sini," kata Oyib saat ditemui di Cinunuk.
Ia melanjutkan almarhum sehari-hari bertugas di Jakarta di bagian amunisi. Sebelumnya, almarhum dinas di wilayah Palembang.
"Dimakamkan di Kampung Sukasari RT 2 RW 3 Desa Cinunuk berdekatan dengan orangtua," kata dia.
Ia menyebut proses pemakaman dilakukan secara militer. "Prosesi secara militer," tegasnya.
Duka mendalam juga dirasakan oleh keluarga besar Pak Rusman yang merupakan ayahanda dari Kopda Eri Dwi Priambodo (35) tahun, yang juga merupakan salah satu korban tewas akibat ledakan amunisi kadaluwarsa di Garut, Jawa Barat.
Sejumlah karangan bunga pun terlihat di sekitar halaman rumah korban, tepatnya di Dusun Banjarsari RT.03/01 Desa Kebuman, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa tengah, Selasa, 13 Mei 2025.
Berdasarkan pantauan jurnalis tvOne di rumah duka, terlihat sejumlah anggota TNI dan kerabat serta masyarakat sekitar berdatangan di rumah korban. Suasana haru pun sangat terpancar jelas dari raut wajah keluarga korban dan pelayat yang berdatangan.
Rusman, ayah dari Kopda Eri Dwi Priambodo korban tewas ledakan amunisi Garut
Rusman (52) tahun, merupakan ayahanda korban mengaku, pertama mendengar kabar duka tersebut yakni dari Ayu yang merupakan kakak kandung dari istri korban, hingga kini ayah korban pun masih belum bisa menerima dan percaya jika anaknya tersebut ikut menjadi salah satu korban tewas akibat ledakan amunisi kadaluwarsa di Garut.
"Saya pertama dengar kabar ini dari Ayu kakanya istri korban mas, ya jelas sangat tidak menyangka kalau Eri anak saya ikut jadi korban ledakan di Garut itu, sampai sekarang masih bener-bener enggak nyangka mas,” kata Rusman, ayahanda dari Kopda Eri Dwi Priambodo, Anggota Tni korban ledakan amunisi Garut.
Ia juga menjelaskan, anaknya yang menjadi korban tersebut meninggalkan satu istri dan dua anak yang masih kecil-kecil.
"Sudah menikah mas punya anak dua masih kecil kecil semua,” kata Rusman.
Keluarga korban pun hanya bisa berharap kepada Pimpinan Tentara Nasional Indonesia, agar mendapat keringanan untuk biaya sekolah anak-anak dari Eri Dwi Priambodo. Jenazah korban akan langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat.
Laporan: Cepi Kurni dan Purnomo – tvOne
Halaman Selanjutnya
Duka mendalam juga dirasakan oleh keluarga besar Pak Rusman yang merupakan ayahanda dari Kopda Eri Dwi Priambodo (35) tahun, yang juga merupakan salah satu korban tewas akibat ledakan amunisi kadaluwarsa di Garut, Jawa Barat.