Menag Nasaruddin Umar: Saatnya Bangun Kurikulum Cinta dan Ekoteologi di Madrasah

5 hours ago 3

Sabtu, 10 Mei 2025 - 20:02 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mendorong jajaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam untuk turut mengembangkan program-program yang memupuk cinta diantara manusia, sebagai landasan dari ekoteologi. Menurutnya, cinta dapat menjadi motor bagi meningkatnya kualitas kemanusiaan masyarakat.

"Kita ingin menampilkan ontology yang berbeda dari teologi maskulin yang selama ini kita kembangkan, sebuah teologi yang secara konvensional dianut oleh kita semua," ujar Nasaruddin dalam Rapat Koordinasi Program Prioritas di Jakarta, Jumat 9 Mei 2025.

Imam Besar Masjid Istiqlal itu menjelaskan, teologi yang berkembang selama ini tidak menyentuh dunia kemanusiaan yang paling dalam. Sehingga, kata dia, hanya kemanusiaan dangkal yang kita raih.

“Yang kita inginkan adalah memanusiakan manusia, bahkan disamping ini memanusiakan alam semesta, memanusiakan binatang, memanusiakan alam," terangnya.

Menteri Agama menyadari kalimat memanusiakan alam semesta akan terdengar aneh bagi masyarakat awam, kendati jika merujuk pada berbagai kitab suci, maka kita akan menjumpai banyak sekali makna cinta, bukan hanya untuk sesama manusia, tetapi juga alam.

"Memang kalimat-kalimat aneh, bagaimana secara ontology selama ini kita memaknai alam itu sebagai benda mati saja, sebagian ada benda hidup, ada yang biologis dan ada yang non biologis." ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Suyitno menuturkan, diantara berbagai program Direktorat Pendidikan Islam, yang menjadi konsern khusus kaitannya dengan menterjemahkan ekoteologi dan kurikulum cinta yakni Green Madrasah dan Green Kampus

"Riset-rieset kedepan akan diarahkan kepada riset-riset yang berdampak, mencarikan solusi agar semua kepentingan layanan Kementerian Agama dilakukan penguatan riset dari kampus-kampus maupun LP2M yang ada. Dan khusus terkait dengan lingkungan, menterjemahkan ekoteologi akan kita perkuat dengan Green Madrasah dan Green Kampus. Dan tidak kalah pentingnya juga mengembangkan madrasah berbasis adiwiyata," papar Suyitno.

Lebih lanjut, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Sahiron menjelaskan berbagai program yang tengah digarap Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, diantaranya yakni Internasionalisasi, Peningkatan Akreditasi, Employability, Digitalisasi Layanan, Penguatan Riset, Penguatan Vokasi, Standarisasi Sarpras dan Green Campus, serta Penguatan PTKIS.

"Yang ke-tujuh standarisasi sarpras dan green campus, yang ini nanti ada hubungannya dengan ekoteologi, dan termasuk didalamnya ada SBSN dan kemudian program PHLN yang itu nantinya diarahkan kepada perhatian terhadap lingkungan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya

Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Suyitno menuturkan, diantara berbagai program Direktorat Pendidikan Islam, yang menjadi konsern khusus kaitannya dengan menterjemahkan ekoteologi dan kurikulum cinta yakni Green Madrasah dan Green Kampus. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |