PBB: Rusia Bertanggung Jawab atas Tragedi Jatuhnya Pesawat MH17 Pada 2014 Silam

6 hours ago 1

Selasa, 13 Mei 2025 - 11:31 WIB

Jakarta, VIVA – Dewan penerbangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi menyatakan bahwa Rusia bertanggung jawab atas insiden penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17 yang menewaskan hampir 300 orang di wilayah udara Ukraina pada tahun 2014.

Putusan Penting dari Badan Penerbangan PBB

Dalam pernyataan resmi yang dirilis hari Senin, Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) menyebut bahwa klaim yang diajukan oleh Australia dan Belanda atas tragedi MH17 dinilai berdasarkan fakta dan hukum yang kuat.

"Federasi Rusia gagal memenuhi kewajibannya berdasarkan hukum udara internasional dalam insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 tahun 2014," tulis ICAO seperti dilansir DW, Selasa 13 Mei 2025.

Meskipun ICAO tidak memiliki kekuatan hukum mengikat, lembaga ini menjadi otoritas global dalam menetapkan standar penerbangan internasional yang diikuti oleh negara-negara anggotanya. Ini adalah kali pertama ICAO membuat keputusan dalam sengketa antarnegara anggotanya.

Bunga tanda duka cita korban pesawat MH17 di Bandara Schiphol

Photo :

  • Miranti Hirschmann

Dukungan Belanda dan Australia

Menteri Luar Negeri Belanda, Caspar Veldkamp, menyambut baik putusan ini dan menyebutnya sebagai langkah penting menuju kebenaran, keadilan, dan pertanggungjawaban bagi semua korban MH17 serta keluarga mereka.

"Putusan ini juga menjadi pesan tegas bagi dunia internasional: negara mana pun tidak bisa melanggar hukum internasional tanpa konsekuensi," tegas Veldkamp.

Hal senada disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, yang meminta Rusia bertanggung jawab secara penuh atas tragedi kemanusiaan ini dan segera memberikan ganti rugi sebagaimana diatur dalam hukum internasional.

Belanda dan Australia berharap ICAO dapat memerintahkan Rusia untuk memulai pembicaraan mengenai kompensasi bagi para korban.

Apa yang Terjadi pada Penerbangan MH17?

Pesawat Malaysia Airlines MH17.

Pada 17 Juli 2014, pesawat Malaysia Airlines MH17 lepas landas dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur. Saat melintasi wilayah timur Ukraina—yang saat itu tengah dilanda konflik antara separatis pro-Rusia dan tentara Ukraina—pesawat tersebut ditembak jatuh oleh rudal BUK buatan Rusia.

Semua 298 penumpang dan awak pesawat tewas dalam tragedi itu. Di antara korban, 196 orang adalah warga Belanda, 38 warga Australia, dan 30 warga Malaysia.

Delapan tahun kemudian, pengadilan Belanda menyatakan tiga orang—dua warga Rusia dan satu warga Ukraina—bersalah atas pembunuhan dalam kasus ini. Namun, Rusia menolak mengekstradisi warganya dan menyebut putusan pengadilan itu sebagai hal yang memalukan.

Putusan ICAO hari ini menjadi pengingat bahwa keadilan mungkin datang terlambat, tapi tidak pernah hilang arah. Bagi keluarga korban MH17, langkah ini adalah secercah harapan bahwa suara mereka tidak diabaikan, dan pelaku akhirnya mulai dimintai pertanggungjawaban di mata dunia.

Halaman Selanjutnya

Menteri Luar Negeri Belanda, Caspar Veldkamp, menyambut baik putusan ini dan menyebutnya sebagai langkah penting menuju kebenaran, keadilan, dan pertanggungjawaban bagi semua korban MH17 serta keluarga mereka.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |