Pemerintah AS Resmi Shutdown, Nasib Ratusan PNS di Ujung Tanduk!

3 weeks ago 12

Rabu, 1 Oktober 2025 - 11:58 WIB

Jakarta, VIVA – Pemerintah Amerika Serikat resmi shutdown setelah Senat gagal menyetujui anggaran belanja tahunan pada Selasa malam, 30 September 2025. Pemungutan suara di Senat berakhir dengan 55-45, atau kurang dari 60 suara yang dibutuhkan untuk meloloskan rancangan undang-undang (RUU) pendanaan. 

Situasi ini memicu ketidakpastian besar bagi pegawai federal dan masyarakat yang bergantung pada layanan pemerintah. Di samping itu, ancaman shutdown kali ini dianggap lebih serius dibanding sebelumnya, karena Gedung Putih mengancam kemungkinan pemutusan hubungan kerja (PHK) permanen bagi pegawai federal. 

Sekitar 300.000 pekerja sudah terdampak awal tahun ini, dan kini ketegangan politik di Capitol Hill meningkat tajam, sehingga memperburuk ketidakpastian ekonomi dan sosial. Melansir dari The Guardian, berikut serba-serbi terkait shutdown AS, seperti dirangkum pada Rabu, 1 Oktober 2025.

Apa itu Government Shutdown?

Ketidakpercayaan Gedung Putih terhadap pemerintahan PM Israel Benjamin Netanyahu kian meningkat saat Tel Aviv terlibat dalam berbagai konflik di wilayah tersebut, menurut laporan yang diterbitkan pada Selasa, 8 Oktober 2024.

Ketika kompromi tidak tercapai, sebagian lembaga pemerintah berhenti beroperasi. Sampai Kongres bertindak, berbagai layanan federal dapat dihentikan sementara atau terganggu karena beberapa agensi menghentikan semua fungsi non-esensial.

Shutdown telah menjadi fitur dalam perdebatan anggaran Kongres yang terpolarisasi, seperti pada 2018 saat terjadi shutdown 34 hari, terpanjang dalam era modern. Saat itu, sekitar 800.000 dari 2,1 juta pegawai federal tidak bekerja tanpa dibayar.

Penyebab Konflik Tahun Ini

Penyebab konflik kali ini yakni Kongres yang belum menyetujui rancangan anggaran jangka pendek. Partai Republik, yang menguasai kedua kamar Kongres, menolak kompromi dan menantang Demokrat untuk menolak rancangan sementara yang memperpanjang pendanaan hingga 21 November. 

Rancangan tersebut sempat lolos di DPR, tetapi gagal di Senat awal bulan ini. Presiden AS Donald Trump menuding Demokrat sebagai pihak yang bertanggung jawab. Sementara itu, pemimpin Demokrat Senat Chuck Schumer hanya menyebut bahwa masih ada perbedaan besar antara pihaknya dan pemerintah.

Demokrat menuntut perpanjangan subsidi agar biaya asuransi kesehatan tetap terjangkau, pengembalian dana Medicaid yang dikurangi, serta pemulihan pendanaan media publik yang dipotong. Hakeem Jeffries menegaskan, Demokrat “tidak akan diintimidasi” oleh ancaman PHK pegawai federal.

Mengapa Ancaman Tahun Ini Lebih Serius?

Memo dari Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih (OMB) menginstruksikan agensi untuk bersiap tidak hanya untuk furlough sementara, tetapi juga PHK permanen jika shutdown terjadi. OMB sebelumnya memimpin upaya memangkas jumlah pegawai federal sebagai bagian dari kampanye efisiensi pemerintah.

Presiden AFL-CIO, Liz Shuler, menegaskan, pegawai pemerintah sudah cukup menderita akibat pemangkasan besar-besaran tahun ini. “Mereka bukan pion untuk permainan politik presiden,” ujarnya.

Dampak Shutdown AS

Sekitar 750.000 pegawai federal diperkirakan akan furlough setiap hari selama shutdown. Operasi penting seperti jaminan sosial, Medicare, tugas militer, penegakan imigrasi, dan kontrol lalu lintas udara tetap berjalan, tetapi layanan lain bisa terganggu. Pengiriman surat dan operasi kantor pos akan tetap berjalan normal.

Departemen Pendidikan menyatakan hampir semua pegawainya akan furlough, sementara sebagian besar pegawai Departemen Keamanan Dalam Negeri tetap bekerja. Shutdown sebelumnya menutup taman nasional, museum Smithsonian, memperlambat perjalanan udara, menunda inspeksi keamanan pangan, dan menunda sidang imigrasi.

Meski efek ekonomi secara luas mungkin tidak langsung terasa, analis memperingatkan shutdown berkepanjangan bisa memperlambat pertumbuhan, mengganggu pasar, dan mengikis kepercayaan publik.

Halaman Selanjutnya

Penyebab Konflik Tahun Ini

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |