Peringati 27 Tahun Reformasi, 2 Tokoh Dokumenter Tragedi Mei 1998 Diberi Penghargaan

5 hours ago 2

Rabu, 21 Mei 2025 - 03:04 WIB

Jakarta, VIVA - Dalam rangka memperingati 2 tahun Yayasan ‘98 Peduli, 27 tahun Reformasi, dan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (2 Mei) serta Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei), Yayasan 98 Peduli menganugerahkan penghargaan kepada dua sosok yang berjasa besar dalam pendokumentasian tragedi Mei 1998. 

Dua orang tokoh itu adalah Almarhum Tino Saroengallo, pembuat film dokumenter Tragedi Mei 1998, dan Firman Hidayatullah sebagai fotografer Tragedi Mei 1998. Penghargaan ini disaksikan oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abidin Fikri, Akademisi UNPAD Prof. Muradi, dan Ketua Komisioner KPAI Ai Maryati di Jakarta Selatan pada Selasa, 20 Mei 2025.

Ketua Yayasan '98 Peduli, Detti Artsanti mengatakan pemberian penghargaan kepada dua tokoh pembuat dokumentasi gerakan Mei 1998 ini dilakukan sebagai wujud penghargaan atas kerja dokumentasi yang tidak hanya menyimpan jejak sejarah, tetapi juga menjadi sumber belajar, pengingat, dan penggerak kesadaran sosial.

"Kegiatan ini sekaligus menjadi refleksi mendalam atas pentingnya menjaga ingatan kolektif bangsa sebagai bagian dari pendidikan sejarah bagi generasi muda," kata Detti melalui keterangannya pada Selasa, 20 Mei 2025.

Penghargaan kepada 2 Tokoh Dokumenter Tragedi Mei 1998

Menurut dia, penganugerahan ini diinisiasi sebagai wujud penghargaan atas kerja dokumentasi yang tidak hanya menyimpan jejak sejarah, tetapi juga menjadi sumber belajar, pengingat, dan penggerak kesadaran sosial.

“Kami percaya bahwa sejarah yang didokumentasikan dengan jujur dan manusiawi adalah warisan berharga bagi bangsa ini. Karya-karya almarhum Bang Tino Saroengallo dan Firman Hidayatullah tidak hanya menyuarakan kebenaran, tetapi juga membangkitkan empati dan kesadaran publik. Itulah mengapa kami merasa penting untuk memberikan penghargaan ini," jelas dia.

Sementara Ketua Panitia Acara, Mitha Layuk menjelaskan pemberian penghargaan kepada dua tokoh dokumenter Tragedi Mei 1998 ini sengaja diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (2 Mei) dan Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei). Menurut dia, pendidikan sejarah bukan hanya tugas akademik tapi juga tanggung jawab moral.

“Dokumentasi visual seperti film dan foto memiliki daya hidup yang kuat untuk menyampaikan sejarah kepada generasi muda, dengan cara yang lebih membumi dan menggugah kesadaran. Inilah yang membuat kontribusi almarhum Bang Tino Saroengallo dan Firman Hidayatullah sangat penting dan layak dihargai," kata Mitha.

Sebagai informasi, almarhum Tino Saroengallo melalui karya film dokumenternya telah mengabadikan suara-suara korban dan jejak kekerasan dengan jujur dan mendalam. Sedangkan, Firman Hidayatullah berhasil menangkap momen-momen penting dalam krisis 1998 melalui foto-foto yang kini menjadi referensi sejarah dan media pendidikan di berbagai ruang belajar.

Halaman Selanjutnya

Sementara Ketua Panitia Acara, Mitha Layuk menjelaskan pemberian penghargaan kepada dua tokoh dokumenter Tragedi Mei 1998 ini sengaja diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (2 Mei) dan Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei). Menurut dia, pendidikan sejarah bukan hanya tugas akademik tapi juga tanggung jawab moral.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |