Persib Bandung Taklukkan Liga, tapi Tak Mampu Luluhkan Pelatih Timnas Indonesia

4 hours ago 1

Minggu, 18 Mei 2025 - 17:52 WIB

VIVA – Persib Bandung baru saja mengukir sejarah manis dengan menyabet gelar juara Liga 1 2024/2025. Namun, pencapaian fenomenal itu rupanya belum cukup untuk meluluhkan hati pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert.

Dalam daftar 32 pemain yang diumumkan PSSI untuk menghadapi dua laga penting di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, tak satu pun nama pemain Persib yang muncul. Padahal, skuad Maung Bandung tampil dominan sepanjang musim dan layak disebut sebagai salah satu tim terbaik di Tanah Air saat ini.

Timnas Indonesia dijadwalkan akan menjamu China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 5 Juni 2025. Setelah itu, pasukan Garuda akan terbang ke Suita, Osaka, untuk meladeni kekuatan Jepang pada 10 Juni 2025. Demi persiapan maksimal, pemusatan latihan (TC) akan digelar di Bali mulai 26 Mei mendatang.

Namun, alih-alih membahas strategi dan kekuatan lawan, publik justru ramai memperbincangkan absennya pemain Persib dari daftar pemain yang dipanggil.

Sosok-sosok seperti Beckham Putra jadi sorotan utama. Gelandang muda ini tampil impresif bersama Persib sepanjang musim dan punya catatan apik di Timnas kelompok umur, termasuk saat membawa Indonesia meraih emas di SEA Games 2023. Namun entah mengapa, namanya masih belum mendapat tempat di skuad senior asuhan Kluivert.

Fenomena ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, saat menghadapi Australia dan Bahrain pada Maret lalu, Timnas juga tanpa satu pun penggawa Persib. Tapi kali ini terasa lebih ganjil, mengingat status Persib sebagai juara bertahan dan pencapaian mereka yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Tak pelak, media sosial pun meledak. Netizen melontarkan beragam komentar pedas hingga tudingan miring.
"Beckham Putra golnya lebih banyak daripada Ramadan Sananta, tapi kok nggak dipanggil?" tulis seorang warganet di kolom komentar akun resmi Timnas Indonesia.

"Katanya anti Persib? Kayak sia-sia jadi pemain klub juara," timpal lainnya.
"Apa cuma di negara ini pemain dari tim juara liga nggak ada valuenya? Kalah koneksi, atau gimana?" cetus netizen lain dengan nada tajam.

Ada pula yang secara gamblang menuding adanya ketidakadilan.
"Saya tidak melihat ada pemain dari juara back-to-back Liga 1. Heran, kenapa bisa semua dicoret?"

Meski demikian, tak sedikit yang mencoba berpikir jernih. Mereka menilai, keputusan Kluivert bisa jadi didasari alasan teknis atau kecocokan skema permainan. Namun tetap saja, mengabaikan seluruh pemain dari tim terbaik di liga domestik tentu mengundang tanya besar.

Kini, dengan dua laga krusial di depan mata, publik hanya berharap satu hal: Timnas Indonesia benar-benar turun dengan kekuatan terbaik — bukan hanya berdasarkan nama, tapi juga performa dan konsistensi.

Halaman Selanjutnya

"Katanya anti Persib? Kayak sia-sia jadi pemain klub juara," timpal lainnya."Apa cuma di negara ini pemain dari tim juara liga nggak ada valuenya? Kalah koneksi, atau gimana?" cetus netizen lain dengan nada tajam.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |