Prabowo Minta Kuota Impor Dihapus: Siapa Saja Boleh, Silakan!

1 week ago 10

Selasa, 8 April 2025 - 18:40 WIB

Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto meminta agar keran impor daging dan komoditas lainnya dibuka sebebas-bebasnya di tengah beban tarif impor tinggi 32 persen dari Amerika Serikat (AS).

Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta pusat, Selasa, 8 April 2025.

Presiden RI Prabowo Subianto di Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia yang digelar Kemenko Perekonomian di Menara Mandiri.

Photo :

  • YouTube VIVA.co.id

Awalnya, Prabowo mengkritik keberadaan persetujuan teknis (pertek) yang menghambat gerak pengusaha. Prabowo menyebut, semua persetujuan teknis tidak boleh lagi berjalan tanpa ada restu presiden.

"Saya minta, ada menteri pertanian, menteri perdagangan, nggak usah ada kuota-kuota (impor) apalagi semua. Enggak ada kuota-kuota itu!" ucap Prabowo.

"Siapa mau impor daging, silakan! Siapa saja boleh impor. Mau impor apa? Silakan! Buka saja (keran impor). Rakyat kita pandai kok," sambungnya.

Prabowo menilai, kuota impor selama ini menjadi permainan. Dia mencontohkan bagaimana skema tersebut justru hanya menunjuk sejumlah perusahaan tertentu.

"Enak saja (khusus kuota untuk beberapa perusahaan)! Sudahlah, kita sudah lama jadi orang Indonesia. Jangan pakai-pakai praktik itu lagi!" tutur dia.

Di lain sisi, Prabowo menyoroti bagaimana keberadaan pertek selama ini bahkan lebih ngeri dibandingkan peraturan presiden (perpres). Prabowo bertekad ingin memudahkan pengusaha.

Ilustrasi ekspor impor.

Photo :

  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Hal ini sejalan dengan beban tarif impor tinggi dari Amerika yang dibebankan kepada Indonesia. Prabowo menilai, aksi Trump justru membuat Indonesia bakal lebih efisien.

"Dia (Donald Trump) maksa kita supaya kita ramping, efisien, supaya kita tidak manja. Jadi, ini benar-benar kesempatan," ungkap dia.

"Pertek-pertek, apa itu pertek? Kadang-kadang pertek itu lebih galak dari keputusan presiden. Gak ada lagi pertek-pertek! Pokoknya pertek dikeluarkan kementerian harus seizin Presiden Republik Indonesia," pungkas Prabowo.

Halaman Selanjutnya

"Enak saja (khusus kuota untuk beberapa perusahaan)! Sudahlah, kita sudah lama jadi orang Indonesia. Jangan pakai-pakai praktik itu lagi!" tutur dia.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |