Pramono Sebut Bank DKI Kebobolan Dana, Sudah Lapor Bareskrim Polri

1 week ago 7

Rabu, 9 April 2025 - 13:38 WIB

Jakarta, VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan bahwa gangguan layanan perbankan yang dialami Bank DKI sudah tiga kali terjadi. Ia menduga ada indikasi kebobolan dana atas masalah tersebut.

"Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali. Dan, kejadiannya hampir serupa. Dimana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik. Dan, hal itu terlihat dari terus terang ada kebocoran (dana)," ujar Pramono kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Rabu, 9 April 2025.

Pramono menekankan pihaknya menduga ada indikasi kebocoran sistem. Kendati demikian, ia enggan menyebutkan jumlah kerugian karena hanya diketahui oleh direksi Bank DKI.

Karena itu, Pramono memutuskan untuk melaporkan kejadian itu kepada Bareskrim Polri.

"Jumlah angkanya yang tahu direksi Bank DKI. Karena kejadiannya sudah tiga kali, maka saya memutuskan. Yang pertama, semuanya dilaporkan kepada Bareskrim," ujarnya.

Tindakan tegas yang diambil Pramono selanjutnya yakni membebastugaskan Direktur IT Bank DKI. Pemecatan itu  berlaku sejak Selasa, 8 April 2025.

"Yang kedua, diambil tindakan kepada Direktur IT. Karena sudah berulang kali, ini yang ketiga kali. Dibebastugaskan. Dan jabatan itu dirangkap oleh Direktur Umum, mulai berlaku kemarin," kata Pramono.

Gubernur Jakarta Pramono Anung (dok. istimewa)

Photo :

  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Di sisi lain,Politikus PDIP itu berharap agar Bank DKI dapat melakukan perbaikan dan belajar dari permasalahan yang ada. Pramono mengultimatum, Bank DKI juga akan diaudit oleh lembaga independen Internasional ke depannya.

"Kami sudah meminta kepada lembaga independen yang internasional. Nanti biar disebutkan oleh Direksi Bank DKI. Untuk melakukan audit, tracing, monitoring. Kemana saja dan untuk itu nanti tentunya selain Bank DKI, Bareskrim pasti akan segera mengetahui ini. Karena yang namanya apapun tentang jejak digital uang lari kemana saja. Dalam sistem sekarang pasti kelihatan," kata Pramono.

Pada kesempatan sama, ia juga meminta seluruh jajaran pegawai yang mengetahui kode atau kata sandi komputer di Bank DKI agar diganti dengan orang-orang baru.

"Dan, saya juga sudah meminta semua orang yang selama ini punya password dan PC. Di Departemen itu semuanya diganti. Orang-orang baru yang dipilih oleh Direktur Utama yang sekarang," ujar dia.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo menyampaikan klarifikasi terhadap aktivitas pemulihan sistem yang dilakukan Bank DKI sepanjang periode libur lebaran tahun 2025. Adapun gangguan sistem layanan itu terjadi mulai tanggal 29 Maret 2025. 

”Pada tanggal tersebut, sistem pengamanan internal Bank DKI secara otomatis mengaktifkan fitur pemulihan sistem keamanan, sebagai langkah proteksi untuk memastikan stabilitas layanan dan keamanan transaksi seluruh nasabah” kata Agus dalam keterangan resminya, Rabu, 9 April 2025.

Lebih lanjut Agus menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari mekanisme kontrol internal dalam menjaga integritas sistem perbankan secara menyeluruh. Sebagai dampak dari aktivasi fitur tersebut, terjadi pembatasan sementara pada sebagian layanan transaksi lintas jaringan (off-us), termasuk transaksi ATM melalui jaringan bank lain. 

Atas pemulihan sistem yang dilakukan, mewakili segenap Manajemen dan Karyawan Bank DKI, Agus menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dengan turut menyampaikan terimakasih atas pengertian yang telah diberikan. Ia pun turut memastikan bahwa data dan seluruh dana nasabah tetap aman dan tidak mengalami gangguan apapun selama proses pembatasan layanan berlangsung.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang terus diberikan kepada Bank DKI. Kami meyakini bahwa keterbukaan, kecepatan respon, dan perbaikan berkelanjutan akan memperkuat posisi Bank DKI sebagai bank terpercaya, profesional, dan adaptif dalam menghadapi setiap tantangan,” tutup Agus.

Halaman Selanjutnya

Source : VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |