Jakarta, VIVA – Ketua Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo), Benny Wachyudi mengatakan, peredaran rokok ilegal di Indonesia kini semakin memprihatinkan. Menurutnya, fenomena ini bukan sekadar mengganggu pasar rokok legal, tetapi juga menggerus penerimaan negara dari sektor cukai.
Benny menyampaikan, harga rokok legal yang terus naik membuat sebagian konsumen beralih ke produk ilegal yang dijual jauh lebih murah. Ia juga menyoroti kerugian yang ditimbulkan akibat maraknya rokok ilegal sudah sangat besar.
“Kerugian yang ditimbulkan sudah banyak, karena jumlah rokok ilegal itu kalau dihitung sangat besar. Sementara pasar kami, baik rokok putih maupun jenis lainnya, terus mengalami penurunan,” ujar Benny dalam keterangan tertulis, Minggu, 5 Oktober 2025.
Bea Cukai Teluk Bayur temukan 548.000 batang rokok ilegal
Lebih lanjut, Benny mengapresiasi langkah Kementerian Keuangan yang turun langsung menindak peredaran rokok ilegal. Ia menilai keterlibatan langsung Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam operasi lapangan menjadi langkah positif.
“Dengan Pak Menteri turun langsung melakukan sweeping rokok ilegal, itu sudah merupakan satu poin yang bagus,” jelasnya.
Namun, ia menegaskan bahwa upaya tersebut masih perlu diperluas dan diperketat. Menurut dia, penindakan sering kali berhenti di level pedagang kecil, sementara sumber utama peredaran rokok ilegal belum tersentuh secara serius.
“Yang sering tertangkap itu pedagang kecil atau mobil pengangkut yang kebetulan terguling. Tapi sumbernya belum ditindak secara serius,” ungkapnya.
Terakhir, Benny menegaskan bahwa kehadiran rokok ilegal tidak menguntungkan siapa pun. Negara kehilangan pemasukan besar dari cukai, sementara industri legal kehilangan pasar.
“Kalau rokok ilegal itu sebenarnya membuat keuangan negara rugi, kami dari industri rugi, kesehatan juga tidak untung,” tandasnya.
DPR Sentil Menkeu Purbaya, Diminta Tak Berpolemik dengan Bahlil soal Subsidi Gas 3 Kg
Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun merespons Menkeu Purbaya yang berpolemik dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia soal data subsidi gas elpiji 3 kg
VIVA.co.id
4 Oktober 2025