Bengkulu, VIVA – Rekaman momen para penumpang kapal wisata Tiga Putera yang karam di perairan laut Pantai Malabero, Kota Bengkulu, viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @memomedsos_official, terlihat salah satu penumpang merekam suasana kapal yang penuh sesak dengan penumpang.
Hampir semua penumpang tampak menggunakan pelampung, sementara kapal terlihat berguncang. Ketegangan semakin terasa ketika kapal terus menerjang ombak, diiringi teriakan panik para penumpang.
Photo :
- Instagram @memomedsos_official
Dalam rekaman tersebut, terdengar juga suara Anak Buah Kapal (ABK) yang berusaha menyeimbangkan kapal sebelum akhirnya kapal tersebut karam.
Kronologi Kapal Tiga Putera Karam di Perairan Malabero
Dilansir Antara, peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu 11 Mei 2025, saat kapal wisata Tiga Putera berlayar dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero, Kota Bengkulu. Kapal yang membawa 101 penumpang dan enam ABK, termasuk pemilik kapal, awalnya melaju dengan kondisi normal.
Namun di tengah perjalanan, mesin kapal mengalami gangguan hingga mati. Nahkoda kapal, Edi Susanto, lantas meminta ABK mengisi bahan bakar.
Mesin sempat menyala kembali, tetapi tak lama kemudian mati hingga dua kali. Ketika mesin mati untuk ketiga kalinya, kapal mendadak miring dan terbalik, menyebabkan para penumpang terjatuh ke laut.
8 Korban Meninggal Dunia Teridentifikasi
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, menyebutkan total penumpang kapal berjumlah 107 orang, terdiri atas 101 penumpang dan enam ABK.
Dari jumlah tersebut, 99 orang dinyatakan selamat, sementara delapan orang meninggal dunia.
Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Sudarno, menuturkan bahwa pihaknya masih terus melakukan pendataan para korban di Rumah Sakit.
"Fokus untuk melakukan pendataan, karena datanya masih belum pasti. Kita melakukan," kata Sudarno di Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu, Minggu malam dikutip Antara.
Adapun delapan korban meninggal dunia yang berhasil diidentifikasi yakni:
- Riska Nurjanah (28) asal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan
- Ratna Kurniati (28) warga Kota Bengkulu
- Tesya (20) warga Kabupaten Kepahiang, Bengkulu
- Nesya (27) warga Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu
- Arva Richi Dekry (29) warga Padang Utara, Sumatera Barat
- Yunita
- Suantra
- Silvia Alvionita
Halaman Selanjutnya
Namun di tengah perjalanan, mesin kapal mengalami gangguan hingga mati. Nahkoda kapal, Edi Susanto, lantas meminta ABK mengisi bahan bakar.