Sanksi Komdis PSSI untuk Yuran Fernandes Disorot Dunia, FIFPro Angkat Suara

13 hours ago 2

Jumat, 16 Mei 2025 - 19:12 WIB

VIVA – Sanksi larangan bermain selama 12 bulan yang dijatuhkan Komite Disiplin PSSI kepada bek PSM Makassar, Yuran Fernandes, menuai sorotan tajam hingga ke level internasional.

Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro) menilai hukuman tersebut sangat tidak proporsional.

"FIFPro meyakini bahwa semua pesepakbola profesional memiliki hak untuk mengekspresikan pendapat mereka. Kami sangat khawatir terhadap sanksi yang begitu keras kepada Yuran Fernandes," tulis FIFPro melalui pernyataan resmi yang dikutip dari Instagram Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Kamis 15 Mei 2025.

Dalam pernyataan tersebut, FIFPro juga menyebut masih terus berkomunikasi dengan APPI sebagai perwakilan mereka di Indonesia terkait kasus ini.

Yuran dinilai melanggar sejumlah pasal dalam Kode Disiplin PSSI 2023, tepatnya Pasal 59 ayat 2 jo Pasal 141. Akibatnya, pemain asal Tanjung Verde itu dijatuhi sanksi larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia selama satu tahun serta denda sebesar Rp25 juta.

"Hukuman ini langsung berlaku sejak pertandingan PSM Makassar melawan Malut United pada Sabtu, 10 Mei lalu," demikian pernyataan resmi Komdis PSSI yang diunggah lewat akun media sosial PSM Makassar.

Tak hanya itu, Komdis PSSI juga mengingatkan bahwa pengulangan pelanggaran serupa bisa berujung pada hukuman yang lebih berat.

Awal Mula Masalah: Unggahan Kontroversial
Hukuman terhadap Yuran bermula dari kekecewaannya terhadap keputusan wasit pada laga PSM kontra PSS Sleman. Saat itu, gol yang ia cetak dianulir lewat tinjauan VAR. Merasa frustrasi, Yuran meluapkan emosinya di media sosial.

"Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama. Jika Anda ingin menghasilkan uang, datanglah ke Indonesia. Tapi jika ingin bermain serius, jauhi negara ini," tulis Yuran, sebelum akhirnya menghapus unggahan dan meminta maaf.

Meski sudah meminta maaf, Komdis tetap menjatuhkan sanksi berat. Menanggapi hal itu, manajemen PSM Makassar memastikan akan mengajukan banding.

APPI Ikut Bersikap
Di tengah polemik ini, APPI menyatakan menghormati proses banding yang sedang berlangsung di Komisi Banding PSSI. "APPI tetap berkoordinasi dengan FIFPro dan PSM Makassar terkait sanksi ini," tulis APPI dalam pernyataan resminya.

Halaman Selanjutnya

"Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama. Jika Anda ingin menghasilkan uang, datanglah ke Indonesia. Tapi jika ingin bermain serius, jauhi negara ini," tulis Yuran, sebelum akhirnya menghapus unggahan dan meminta maaf.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |