Manggarai Timur, VIVA – Barangkali Mausui bukan lagi tentang sabana yang luas karena luasnya yang tak terukur, demikian pula indahnya. Sempurna tiada tara! Savana Mausui mungkin tentang memurnikan pikiran atau ke sana untuk melepaskan kejenuhan dan menghidupkan kembali asa yang kering, sebab satu di antara manfaat utama piknik adalah merontokkan stres.
Pohon-pohon yang berdiri soliter di tengah padang, tak pernah “berkerut” meski dibakar terik sepanjang musim, sebaliknya malah terlihat eksotis pada lanskap savana sepi di tepian Laut Sawu yang dipisahkan garis pantai Watunggene. Padang Mausui, sebuah savana berumput tipis yang sangat luas, sebut saja sejauh mata memandang. Savana kuning keemasan itu menyuguhkan keindahan yang luar biasa.
Sabana ini berada di Kelurahan Watunggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur. Mausui merupakan anggana maha luas dari bukit sampai ke laut membentang dari Timur ke Barat.
Savana Mausui di Manggarai Timur-NTT
Photo :
- VIVA/ Jo Kenaru/ NTT
Penampakan Gunung Komba yang menjulang di atas padang, menambah ceritamu tentang Mausui, bagai permadani surga jatuh ke bumi. Dari padang ini jelas terlihat megahnya Gunung Inerie di Kabupaten Ngada. Inerie salah satu view terbaik dari Mausui. Waktu sunrise terbaik berlangsung pada jam 6 pagi kala matahari merambat naik di puncak Inerie.
Savana Mausui di Manggarai Timur-NTT
Photo :
- VIVA/ Jo Kenaru/ NTT
Sejak dulu tempat ini hanya digunakan sebagai lahan penggembalaan kerbau, kuda, dan sapi, tapi seiring waktu, Mausui menjadi spot pariwisata terfavorit di Manggarai Timur.
Savana Mausui di Manggarai Timur-NTT
Photo :
- VIVA/ Jo Kenaru/ NTT
Untuk mencapai lokasi yang indah ini, cukup 20 menit dari jalan Trans Flores Wae Lengga, melewati kampung terakhir Lekonembo, yang dihuni oleh banyak keturunan Suku Rongga.
Savana Mausui di Manggarai Timur-NTT
Photo :
- VIVA/ Jo Kenaru/ NTT
Sementara perjalanan dari Borong Ibu kota Manggarai Timur menuju lokasi Padang Savana Mausui ini memakan waktu sekitar 1,5 jam menggunakan sepeda motor dan mobil. Areal yang bisa diakses pengunjung belum seberapa dari total luas dataran yang luasnya mencapai ratusan hektare. Selama ini pengunjung hanya sampai di ujung aspal atau sekitar 3,5 kilometer dari tanjakan Lekonembo yang artinya pengunjung baru mengeksplore 8 hektare dari keindahan alam Mausui.
Meskipun hits di paket wisata Flores, namun untuk Padang Mausui, belum ada pihak yang mengelolanya. Demikian juga akses jalan ke sana masih belum memadai. Jalan yang dalam kondisi baik hanya dari pertigaan Wae Lengga sampai di cabang ke Dermaga Wae Wole kurang dari 1 km.
Dari pertigaan itu jalan aspal yang dibangun Bupati Yoseph Tote tahun 2012 silam banyak yang terkelupas bahkan di titik tertentu rusak parah menyisakan batu-batu terlepas.
Savana Mausui di Manggarai Timur-NTT
Photo :
- VIVA/ Jo Kenaru/ NTT
Aktivitas yang dapat dilakukan pengunjung di sana:
1. Fotografi
Savana Mausui menawarkan banyak spot foto yang Instagramable. Pemandangan matahari terbit dan terbenam di savana ini adalah momen yang tidak boleh dilewatkan.
2. Berkemah
Dengan suasana yang tenang dan udara segar, savana ini adalah tempat yang ideal untuk berkemah. Pengunjung dapat menikmati malam di bawah langit yang dipenuhi bintang.
3. Trekking
Lanskap yang luas dan jalur yang tidak terlalu berat membuat savana ini cocok untuk trekking santai.
4. Mengamati satwa bagi pecinta alam
Ini adalah kesempatan untuk mengamati kehidupan satwa liar di habitat aslinya.
5. Berkuda
Pengunjung sekarang ini mulai menyediakan kuda tunggangan yang disewakan khusus kepada pengunjung yang mahir berkuda agar leluasa menjelajajahi padang yang luas.
Satu lagi, warga Mausui juga tempat pembuatan sopi atau minuman keras beralkohol tinggi yang populer dengan sebutan Sopi Kobok.
Tips berkunjung
Waktu terbaik untuk mengunjungi Savana Mausui adalah pada musim kemarau, antara bulan April hingga September, ketika cuaca cenderung cerah dan pemandangan lebih dramatis. Bawa perlengkapan seperti topi, sun block, dan air minum karena cuaca di savana bisa sangat terik.
Laporan: Jo Kenaro/ tvOne/ NTT
Halaman Selanjutnya
Source : VIVA/ Jo Kenaru/ NTT