Jakarta, VIVA – CEO Xiaomi, Lei Jun, mengungkapkan bahwa dirinya cukup stres dengan berbagai masalah yang menimpa mobil listrik Xiaomi SU7 di beberapa bulan belakangan ini. Dirinya akui sangat lelah secara emosional dan fisik.
Dilansir dari Carnewschina, Lei Jun mengungkapkan semuanya pada postingan di akun Weibo miliknya. Dia menyebut bulan lalu sebagai periode paling menantang sejak perusahaan tersebut berdiri.
“Bulan lalu merupakan bulan yang paling menantang sejak saya mendirikan Xiaomi. Saya merasa sangat sedih—membatalkan rapat, menunda perjalanan bisnis, dan menjauh dari media sosial. Beberapa tahun terakhir ini sangat sibuk, tetapi waktu tenang ini memungkinkan saya untuk merenung lebih dalam dan memperoleh wawasan yang berharga," tulisnya.
"Baru-baru ini, membaca semua pesan dari teman-teman membuat saya sangat tersentuh. Perhatian dan dukungan Anda telah memberi saya keyakinan yang besar, membantu saya secara bertahap mendapatkan kembali keberanian dan tekad untuk melangkah maju. Semangat saya sekarang mulai pulih,” lanjutnya.
Mobil listrik Xiaomi SU7
Photo :
- VIVA.co.id/Muhammad Indra Nugraha
Berbagai Masalah pada Xiaomi SU7
Xiaomi baru-baru ini menghadapi reaksi keras setelah pembaruan perangkat lunak membatasi output maksimum SU7 Ultra dari 1548 hp menjadi sekitar 900 hp selama kondisi berkendara normal. Padahal, hal itu karena alasan keselamatan.
Hingga akhirnya Xiaomi membatalkan pembaruan tersebut dan berjanji untuk meningkatkan komunikasi seputar perubahan perangkat lunak di masa mendatang.
Kecelakaan mau menimpa mobil listrik Xiaomi SU7
Kontroversi lebih lanjut menyusul kritik terhadap kap mesin dual-duct serat karbin SU7 Ultra . Beberapa pemilik menuduh Xiaomi melebih-lebihkan fungsinya.
Dan yang paling mencuri perhatian adalah kecelakaan SU7 yang menewaskan tiga orang mahasiswi pada 29 Maret lalu. Kendaraan itu dilaporkan menabrak pembatas jalan raya dan terbakar, insiden itu telah mendorong pemeriksaan ketat terhadap peringatan bantuan pengemudi, sistem kunci pintu, dan keamanan baterai SU7.
Halaman Selanjutnya
Hingga akhirnya Xiaomi membatalkan pembaruan tersebut dan berjanji untuk meningkatkan komunikasi seputar perubahan perangkat lunak di masa mendatang.