Vatikan, VIVA – Penghormatan mengalir dari seluruh dunia setelah kematian Paus Fransiskus. Paus berusia 88 tahun dan terakhir kali hadir memberikan berkat Paskah pada Minggu Paskah, 20 April 2025.
Dalam pernyataan resminya, Vatikan mengatakan bahwa Paus Fransiskus meninggal karena stroke dan gagal jantung.
"Paus meninggal karena stroke yang diikuti oleh gagal jantung," kata kantor pers Vatikan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN Internasional, Selasa 22 April 2025.
Kematian Fransiskus juga dipengaruhi oleh penyakit lain, termasuk gagal pernapasan akut sebelumnya, hipertensi arteri dan diabetes tipe II, bunyi pernyataan, yang ditandatangani oleh Direktur Direktorat Kesehatan dan Kebersihan Negara Kota Vatikan, Andrea Arcangelia.
Momen Yenny Wahid Bertemu Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal
Photo :
- Instagram @yennywahid
Sebelumnya, Fransiskus mengatakan dalam surat wasiatnya, yang dirilis oleh Vatikan, bahwa ia ingin dimakamkan di makam "sederhana" di tanah di Basilika Santa Maria Maggiore Roma.
Fransiskus menekankan makam itu harus diberi prasasti satu kata, Franciscus, namanya dalam bahasa Latin.
Ia juga akan menjadi paus pertama dalam lebih dari satu abad yang dimakamkan di luar Vatikan.
Fransiskus mengatakan dalam surat wasiatnya bahwa ia telah mengatur agar seorang dermawan yang tidak disebutkan namanya menanggung biaya pemakamannya.
Presiden RI, Prabowo Subianto dan Paus Fransiskus
Photo :
- Instagram @prabowo
Selain itu, doa rosario diadakan untuk Fransiskus di Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan pada Senin malam.
Doa tersebut dipimpin oleh Kardinal Mauro Gambetti, imam agung Basilika Santo Petrus, di hadapan ratusan pelayat di dalam dan sekitar lapangan tersebut.
Warga Argentina dari berbagai agama dan latar belakang juga berkumpul hari ini untuk berdoa bagi Fransiskus di beberapa gereja tempat mendiang Paus beribadah dan bekerja di negara asalnya.
Halaman Selanjutnya
Ia juga akan menjadi paus pertama dalam lebih dari satu abad yang dimakamkan di luar Vatikan.