14 Ribu Bayi di Gaza Bakal Tewas Jika Dalam 48 Jam Tidak Dapat Bantuan

7 hours ago 3

Rabu, 21 Mei 2025 - 16:21 WIB

Gaza, VIVA – Sekitar 14.000 bayi bisa meninggal di Gaza dalam 48 jam jika bantuan tidak sampai tepat waktu. Hal itu disampaikan oleh Kepala Kemanusiaan PBB, Tom Fletcher.

Meskipun Israel mengatakan akan mengizinkan "bantuan dasar" masuk ke Gaza, hanya lima truk yang memasuki daerah kantong itu kemarin, dua diantaranya membawa kain kafan untuk membantu menguburkan warga Palestina yang tewas dalam bom Israel.

VIVA Militer: Anak-anak Gaza mengantre untuk mendapatkan makanan

Tiga truk lainnya berada di Gaza, tetapi ditahan oleh pasukan pendudukan dan belum sampai ke warga Palestina. Ini adalah pengiriman bantuan pertama sejak 2 Maret, ketika Israel menutup daerah kantong itu sepenuhnya.

Ini, jelas Fletcher, adalah "setetes air di lautan" dan sama sekali tidak memadai untuk populasi lebih dari 2,3 juta orang, dan tidak ada bantuan yang diizinkan masuk selama 80 hari.

Sementara itu, dikutip dari Middle East Monitor, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, “Berton-ton makanan diblokir di perbatasan (Gaza) oleh Israel," ujar Adhanom.

Hal ini terjadi hanya beberapa minggu setelah badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa ratusan ribu warga Palestina hanya makan satu kali setiap dua atau tiga hari di tengah blokade Israel yang melumpuhkan.

“Lebih dari 66.000 anak di Gaza menderita kekurangan gizi parah,” kata juru bicara UNRWA Adnan Abu Hasna kepada Al-Ghad TV dalam sebuah wawancara.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza.

Menurut PBB, Gaza membutuhkan setidaknya 500 truk bantuan per hari untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk.

Halaman Selanjutnya

“Lebih dari 66.000 anak di Gaza menderita kekurangan gizi parah,” kata juru bicara UNRWA Adnan Abu Hasna kepada Al-Ghad TV dalam sebuah wawancara.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |