30 Tahun Menabung Demi Berangkat Haji

7 hours ago 1

Kamis, 15 Mei 2025 - 11:03 WIB

Wonosobo, VIVA – Perjalanan hidup Lujeng Hadi Taryono (74) mungkin tampak sederhana di mata banyak orang. Namun, di balik langkah kakinya yang menyusuri kampung demi kampung untuk menjajakan pisau, tersimpan tekad kuat yang kini membuahkan hasil berangkat ke Tanah Suci Mekah untuk menunaikan ibadah haji.

Warga Desa Sojokerto, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah ini bukanlah pedagang besar. Ia hanya menjajakan pisau dapur, pencong, hingga arit dari rumah ke rumah. Namun siapa sangka, dari hasil usahanya yang tak seberapa itu, ia berhasil menyisihkan uang sedikit demi sedikit selama puluhan tahun.

“Mulai menabung sejak 1995. Daftar haji 2012, dan sekarang 2025 baru bisa berangkat. Jadi total hampir 30 tahun saya menabung,” ucap Lujeng saat ditemui, Rabu 14 Mei 2025.

Kakek delapan anak dan 16 cucu ini dikenal warga sekitar sebagai sosok yang gigih dan sederhana. Setiap pagi selepas Subuh, ia sudah bersiap membawa dagangannya—sejumlah pisau yang dimasukkan dalam tas anyaman dan nampan kecil. Ia berjalan kaki berkilometer jauhnya, terkadang hingga ke wilayah Banjarnegara dan Temanggung.

Meski penghasilan hariannya tak menentu, Lujeng tak pernah menyerah. Kadang hanya meraup keuntungan Rp20 ribu sampai Rp30 ribu, sebagian digunakan untuk kebutuhan hidup, sisanya ia simpan untuk biaya haji.

“Kalau laku banyak ya bisa nabung Rp20 ribu, kalau sepi kadang cuma bisa Rp10 ribu. Tapi alhamdulillah pelan-pelan bisa terkumpul,” kisahnya.

Lujeng Hadi Taryono (74) menabung 30 tahun demi naik haji.

Photo :

  • VIVA | Bramantyo tvOne

Namun perjuangan panjang itu tidak selalu mulus. Lujeng mengaku pernah menjadi korban penipuan pembeli yang membayar dengan uang palsu. Usia lanjut dan fisik yang tak sekuat dulu tak menghentikannya untuk tetap berjualan demi mewujudkan impiannya.

Kini, harapannya menjadi kenyataan. Dua pekan lagi, Lujeng dijadwalkan berangkat bersama Kloter 87 jemaah haji asal Wonosobo. Keluarga besar, termasuk sang istri dan cucu-cucunya, menyambut gembira kabar keberangkatannya.

“Rasanya luar biasa senang. Alhamdulillah akhirnya bisa berangkat juga. Yang penting niatnya tulus, sabar, dan yakin. Semoga ibadahnya lancar dan bisa pulang dengan selamat,” tuturnya penuh haru.

Perlengkapan ibadah dan persiapan fisik telah ia siapkan. Kini, Lujeng hanya tinggal menghitung hari untuk menapakkan kaki di Tanah Suci—buah dari kerja keras dan konsistensinya selama tiga dekade.

Laporan: Ronaldo Bramantyo tvOne

Halaman Selanjutnya

Namun perjuangan panjang itu tidak selalu mulus. Lujeng mengaku pernah menjadi korban penipuan pembeli yang membayar dengan uang palsu. Usia lanjut dan fisik yang tak sekuat dulu tak menghentikannya untuk tetap berjualan demi mewujudkan impiannya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |