Jakarta, VIVA – Dua adik dari Pendakwah Habib Bahar bin Smith jadi korban tindak pidana pencabulan dan penganiayaan. Adik perempuannya berinisial S diduga dicabuli, sementara itu, kakak dari S yakni Zen dibacok saat mau menolong adiknya.
Berkaca dari kasus tersebut, pelecehan seksual masih menjadi ancaman serius yang kerap dialami perempuan di berbagai ruang, baik publik maupun privat. Mulai dari komentar yang tak pantas, tatapan mengintimidasi, sentuhan fisik tanpa persetujuan, hingga kekerasan seksual yang lebih parah, bentuknya sangat beragam.
Meskipun tanggung jawab utama ada pada pelaku, penting bagi perempuan untuk membekali diri dengan langkah-langkah pencegahan agar lebih aman dan berdaya dalam berbagai situasi. Berikut beberapa tips penting yang dapat membantu perempuan terhindar dari pelecehan seksual. Yuk, scroll!
1. Kenali Batasan dan Hak Pribadi
Langkah pertama adalah menyadari bahwa tubuh dan ruang pribadi adalah hak mutlak setiap individu. Tidak ada yang berhak menyentuh, merendahkan, atau melontarkan komentar seksual tanpa izin. Kenali bentuk pelecehan, baik verbal maupun non-verbal, dan jangan ragu untuk menyebutnya sebagai bentuk kekerasan.
2. Bersikap Tegas
Jika merasa tidak nyaman dengan perlakuan seseorang, utarakan dengan tegas. Kalimat seperti “Tolong berhenti, saya tidak nyaman,” atau “Itu tidak sopan” bisa menjadi sinyal bahwa Anda tidak akan membiarkan tindakan tersebut terus berlanjut. Pelaku seringkali menguji batasan, dan sikap tegas bisa menjadi penangkal awal.
3. Perhatikan Lingkungan Sekitar
Waspada terhadap situasi sekitar, terutama saat berada di tempat umum seperti transportasi publik, lorong sepi, atau keramaian. Gunakan indera waspada: perhatikan gerak-gerik orang di sekitar, hindari tempat yang terlalu sunyi jika memungkinkan, dan simpan nomor darurat di ponsel Anda.
4. Gunakan Teknologi untuk Keamanan
Manfaatkan fitur keamanan seperti live location sharing, tombol darurat di aplikasi transportasi online, atau bahkan aplikasi keamanan pribadi seperti Safe365 atau Guardians. Teknologi bisa menjadi alat bantu penting untuk mencegah situasi berbahaya dan meminta pertolongan cepat jika diperlukan.
5. Belajar Bela Diri Dasar
Mengikuti kelas bela diri seperti Krav Maga, Muay Thai, atau self-defense khusus wanita dapat memberikan kepercayaan diri dan kemampuan fisik untuk melindungi diri jika situasi tak terhindarkan terjadi. Fokusnya bukan untuk menyerang, tetapi menciptakan celah untuk kabur dan menyelamatkan diri.
6. Jangan Ragu Melaporkan
Jika mengalami pelecehan, dokumentasikan kejadian (jika memungkinkan) dan segera laporkan ke pihak berwenang atau lembaga perlindungan perempuan seperti Komnas Perempuan, LBH APIK, atau Unit PPA Kepolisian. Membungkam pengalaman hanya akan memperkuat pelaku dan sistem yang membiarkan kekerasan terjadi.
7. Bangun Dukungan Sosial
Berbagi pengalaman dengan orang terpercaya bisa meringankan beban psikologis. Kelompok perempuan atau komunitas pemberdayaan bisa menjadi tempat untuk belajar bersama tentang pencegahan kekerasan, berbagi strategi perlindungan, hingga memperjuangkan hak-hak korban.
Halaman Selanjutnya
5. Belajar Bela Diri DasarMengikuti kelas bela diri seperti Krav Maga, Muay Thai, atau self-defense khusus wanita dapat memberikan kepercayaan diri dan kemampuan fisik untuk melindungi diri jika situasi tak terhindarkan terjadi. Fokusnya bukan untuk menyerang, tetapi menciptakan celah untuk kabur dan menyelamatkan diri.