Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan lebih rendah pada pembukaan perdagangan Selasa, 22 April 2025. Penurunan imbas aksi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengintervensi Ketua The Fed, Jerome Powell, untuk segera memangkas suku bunga yang memicu lonjakan aksi jual di Wall Street.
Trump menekan Powell melalui cuitannya di Social Truth pada Senin, 21 April 2025. Trump menyebut pimpinan bank sentral AS sebagai pecundang besar dan menegaskan bahwa ekonomi AS dapat melambat apabila suku bunga tidak segera diturunkan.
Ia juga mengklaim hampir tidak ada inflasi di AS serta biaya energi dan sebagian besar ‘hal’ lainnya sedang menurun. Cuitan Trump juga menyinggung banyak pihak yang menyerukan pemotongan preemptif pada suku bunga.
"Dengan tren penurunan biaya yang sangat baik, persis seperti yang saya prediksi. Hampir tidak akan ada inflasi, tetapi ekonomi bisa melambat kecuali Tuan (Powell) terlambat (menurunkan suku bunga) yang merupakan pecundang besar. Pangkas suku bunga, sekarang," tulis Trump dikutip dari CNBC Internasional pada Selasa, 22 April 2025.
Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell menjawab pertanyaan wartawan
Photo :
- ANTARA/REUTERS/Elizabeth Frantz
Powell menyampaikan bahwa independensi The Fed adalah masalah hukum. Para ekonom ANZ melihat pasar sedang mempertimbangkan seberapa serius ancaman pemutusan hubungan kerja dibandingkan dengan desakan untuk suku bunga yang lebih rendah.
Indeks Nikkei 225 Jepang dan Topix diperdagangkan datar pada pembukaan pasar. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,63 persen.
Indeks Kospi Korea Selatan menyusut 0,34 persen. Begitu pula indeks Kosdaq yang terpantau bergerak lebih rendah.
Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong ikut mencatat penurunan dari level 21.395,14 menjadi 21.285.
Di Wall Street, ketiga indeks utama anjlok menyusul serangan Trump terhadap Powell. Aksi Trump menimbulkan pertanyaan tentang independensi bank sentral dan pelaku pasar menerima sedikit bocoran kemajuan pada pembicaraan perdagangan global.
Indeks Dow Jones Industrial Average menyusut drastis sebanyak 971,82 poin, atau 2,48 persen dan ditutup pada level 38.170,41. S&P 500 tergerus 2,36 persen ke level 5.158,20. Nasdaq Composite ikut melemah sebesar 2,55 persen sehingga tersungkur ke posisi 15.870,90.
Halaman Selanjutnya
Indeks Kospi Korea Selatan menyusut 0,34 persen. Begitu pula indeks Kosdaq yang terpantau bergerak lebih rendah.