Deretan Fakta Pembangunan Pabrik BYD yang Alami Gangguan di Subang, Begini Kabar Terbarunya

3 hours ago 3

Jumat, 25 April 2025 - 11:15 WIB

Subang, VIVA – Proyek pembangunan pabrik mobil listrik milik produsen otomotif raksasa asal Tiongkok, BYD (Build Your Dreams), di Kabupaten Subang, Jawa Barat, dikabarkan mengalami beberapa gangguan.

Hal itu tentu memicu perhatian publik Tanah Air. Sebab, pabrik yang digadang-gadang akan menjadi pusat produksi kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara ini menghadapi berbagai hambatan.

Lantas, deretan fakta apa saja yang terjadi? Dirangkum VIVA Jum'at, 25 April 2025. berikut deretan fakta terbaru terkait gangguan dalam pembangunan pabrik BYD di Subang.

1. Awal Kronologi

PT BYD Motor Indonesia berkomitmen akan investasinya di Tanah Air dengan membangun pabrik di kawasan Subang, Jawa Barat. Namun, hal tersebut tidak berjalan dengan mulus, ada gangguan terutama dari warga sekitar.

Pabrik yang akan beroperasi 2026 mendatang itu diganggu oleh ormas (organisasi masyarakat) yang bertindak premanisme. Kabar ini didapatkan oleh Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno saat memenuhi undangan Pemerintah China dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, China.

2. Investasi Besar

Perlu diketahui, BYD membangun pabrik tersebut di atas lahan seluas 126 hektare dengan investasi Rp16,8 triliun. Dengan proyek ini, Indonesia akan memiliki pabrik otomotif terbesar di Asia Tenggara, menggeser Thailand.

Produksi dijadwalkan mulai awal 2026 dengan kapasitas 150.000 unit per tahun dan menyerap lebih dari 18.000 tenaga kerja lokal. Pihak BYD memastikan pembangunan tetap berjalan sesuai rencana.

3. Tanggapan BYD

BYD di press conference IIMS 2025

Menanggapi adanya permasalahan tersebut, PT BYD Motor Indonesia menegaskan bahwa hingga saat ini seluruh proses berjalan dengan baik. Hal itu diungkap oleh Head of Marketing Public Relation & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan.

Ia mengatakan tengah fokus penuh pada penyelesaian pembangunan pabrik sesuai dengan komitmen yang telah disepakati bersama pemerintah.

"Hingga saat ini, seluruh proses persiapan dan pembangunan pabrik berjalan dengan baik, dan kami sedang fokus untuk menyelesaikan proses pembangunan sesuai dengan komitmen dengan pemerintah," ujar Luther Panjaitan.

4. Kabar Terbaru

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebutkan bahwa persoalan pembangunan pabrik mobil listrik asal China BYD di Subang Jabar bukan masalah premanisme namun calo tanah.

"Sebenarnya problem di Subang itu bukan premanisme tapi percaloan tanah. Ada beberapa pihak yang menguasai tanah, ya mungkin sudah di-DP dulu sama orang, kemudian dia menawarkan harga yang sangat tinggi. Ada katanya yang nawarin Rp20 juta per meter, ada Rp10 juta per meter, ada Rp5 juta," ujar Dedi.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di Depok

Photo :

  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Progres pabrik BYD, kata Dedi, berjalan dengan baik, termasuk izin akses tol yang telah dikeluarkan oleh kementerian. Ia menambahkan akan melakukan fasilitasi dengan mempertemukan berbagai pihak untuk kepastian investasi

"Ya tinggal BYD-nya aja untuk terus mewujudkan tinggal ada beberapa wilayah yang pembebasan tanahnya masih terkendala," tambahnya.

Halaman Selanjutnya

2. Investasi Besar

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |