Jakarta, VIVA – Tren ekonomi hijau semakin mendapat perhatian di Indonesia, terutama dalam konteks pembangunan desa berkelanjutan. Seiring meningkatnya kesadaran terhadap pentingnya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas lokal menjadi faktor penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Salah satu inisiatif datang dari PT Muria Sumba Manis (MSM) melalui program Hijau Manise di Sumba Timur. Program ini berfokus pada pelestarian lingkungan sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat desa melalui kegiatan ekonomi berbasis sumber daya lokal.
Atas upaya tersebut, MSM meraih Gold Award dalam ajang CSR & Pengembangan Desa Berkelanjutan Awards 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Indonesia Social Sustainability Forum (ISSF).
Penghargaan tersebut diterima oleh Komisaris MSM, Raphael R. Susanto, pada acara yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta. Acara ini dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, serta dihadiri oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal H. Yandri Susanto, S.Pt., M.Pd., dan Wakil Menteri Desa Ahmad Riza Patria.
Dalam sambutannya, Yandri Susanto mengapresiasi kontribusi dunia usaha dalam mempercepat pembangunan desa. Ia menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk menghapus kesenjangan sosial di wilayah pedesaan.
“Kami mengajak semua pihak untuk fastabiqul khairat, berlomba dalam kebaikan demi menghapus air mata kemiskinan di desa,” ujar Yandri, seperti dikutip dari siaran pers, Senin, 6 Oktober 2025.
Senada, Zulkifli Hasan juga menyoroti pentingnya perubahan pola pikir dalam membangun kemandirian desa. “Untuk menjadi desa maju dibutuhkan perubahan mindset, kemauan belajar, serta kerja sama semua pihak,” katanya.
Raphael R. Susanto menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut. “Kami percaya bahwa keberlanjutan hanya dapat terwujud jika masyarakat ikut serta dan merasakan manfaatnya secara langsung,” ungkap Raphael.
Ketua Umum ISSF dr. Sudarmanto, AAK menambahkan bahwa program Hijau Manise berkontribusi nyata terhadap peningkatan status Desa Patawang, yang kini naik dari “Desa Berkembang” menjadi “Desa Mandiri” pada tahun 2025.
Ia menilai pencapaian tersebut menunjukkan keberhasilan sinergi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan transformasi nyata di tingkat desa.
Halaman Selanjutnya
Melalui program Hijau Manise, MSM menggabungkan kegiatan penghijauan dengan pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat, seperti pengembangan UMKM, edukasi lingkungan di sekolah, serta pengelolaan kawasan agrowisata berbasis pertanian.