Fantastis! Trump-MBS Sepakati Penjualan Senjata AS ke Saudi Senilai Rp2,35 Kuadriliun

7 hours ago 4

Rabu, 14 Mei 2025 - 16:13 WIB

Riyadh, VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Arab Saudi akan menginvestasikan $600 miliar(Rp9,96 kuadriliun) di Amerika Serikat, termasuk di dalamnya menyetujui kemitraan teknologi dan perjanjian penjualan senjata senilai $142 miliar setara Rp2,35 kuadriliun.

Lembar pakta yang dibagikan oleh Gedung Putih pada hari Selasa, 13 Mei 2025, menjelaskan bahwa perjanjian tersebut, yang juga mencakup kolaborasi di berbagai bidang seperti energi dan pengembangan mineral, merupakan penjualan senjata terbesar yang pernah ada antara kedua negara.

"Amerika Serikat dan Arab Saudi menandatangani kesepakatan penjualan di sektor pertahanan terbesar dalam sejarah senilai hampir $142 miliar yang membuka akses bagi Arab Saudi terhadap peralatan pertahanan tercanggih dan layanan dari belasan perusahaan pertahanan AS," demikian bunyi lembar fakta tersebut dilansir Al Jazeera, Rabu, 14 Mei 2025.

Presiden AS Donald Trump bersama Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) di Riyadh

Photo :

  • AP Photo/Alex Brandon

Kesepakatan tersebut mencakup komitmen AS memasok alutsista untuk memperkuat kapabilitas angkatan udara, antariksa serta pertahanan udara dan rudal Arab Saudi. Selain itu, AS juga akan mendukung penguatan keamanan perbatasan, maritim-pesisir dan peningkatan sistem komunikasi. 

"Kesepakatan yang dirayakan hari ini bersejarah dan transformatif bagi kedua negara dan mewakili era keemasan baru kemitraan antara Amerika Serikat dan Arab Saudi," tulisnya

Pakta tersebut merupakan pendalaman hubungan ekonomi dan militer antara kedua negara, sebuah tren yang telah berlanjut selama beberapa dekade di bawah presiden AS dari Partai Republik dan Demokrat.

Trump berada di ibu kota Saudi, Riyadh, pada hari Selasa, sebagai bagian dari tur Timur Tengah, yang menandai perjalanan internasional besar pertama dalam masa jabatan keduanya sebagai presiden. Di akhir pekan ini, Trump diperkirakan akan singgah di Qatar dan Uni Emirat Arab.

Namun, perjalanan tersebut telah memperbarui kritik bahwa Trump mungkin menggunakan kunjungan diplomatik tersebut untuk memajukan kepentingan pribadi.

Misalnya, usulan pengalihan pesawat mewah senilai $400 juta dari Qatar ke Departemen Pertahanan AS telah menimbulkan pertanyaan di AS tentang etika dan konstitusionalitas penerimaan hadiah dari pemerintah asing.
 
Selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, pada tahun 2017, Trump juga mengikutsertakan Arab Saudi dalam perjalanan besar pertamanya ke luar negeri -- sebuah perjalanan yang juga berpuncak pada kesepakatan senjata senilai miliaran dolar.  

Namun kesepakatan yang baru dibuat tidak terbatas pada kerja sama keamanan. Kesepakatan tersebut juga menjabarkan rencana di mana Arab Saudi akan menginvestasikan $20 miliar dalam infrastruktur energi dan pusat data untuk kecerdasan buatan di AS, suntikan dana yang signifikan ke dalam industri yang memiliki hubungan dekat dengan pemerintahan Trump.
 
Di kedua bidang tersebut, perusahaan-perusahaan AS berpotensi meraup keuntungan besar. 

Kesepakatan itu juga mencakup referensi untuk kolaborasi pada infrastruktur energi dan investasi mineral, tanpa memberikan banyak rincian.

Halaman Selanjutnya

Trump berada di ibu kota Saudi, Riyadh, pada hari Selasa, sebagai bagian dari tur Timur Tengah, yang menandai perjalanan internasional besar pertama dalam masa jabatan keduanya sebagai presiden. Di akhir pekan ini, Trump diperkirakan akan singgah di Qatar dan Uni Emirat Arab.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |