Gaji Tak Dibayar dari Awal Musim, Pemain Persewar Ngamuk: Kami Cukup Lama Bersabar!

3 hours ago 2

Senin, 21 April 2025 - 16:39 WIB

Jayapura, VIVA – Pelatih dan pemain Persewar Waropen mengungkapkan keluhan mereka terkait hak-hak finansial yang belum juga diselesaikan oleh pihak manajemen sepanjang gelaran Liga 2 musim 2024/2025.

Pelatih kepala Persewar, Eduard Ivakdalam mengungkap, dirinya maupun seluruh anggota tim belum menerima pembayaran gaji hingga saat ini, meskipun telah menyelesaikan seluruh pertandingan di musim 2024/2025.

“Kami sudah cukup lama bersabar, tetapi tak ada itikad baik dari manajemen. Hingga sekarang, pelatih dan pemain belum menerima hak mereka. Artinya, kami tampil di kompetisi kemarin tanpa mendapatkan bayaran,” ungkap Eduard kepada awak media di Jayapura, Sabtu, 19 April 2025.

Eduard Ivakdalam

Photo :

  • Instagram/embsport_picture

Ia menilai bahwa pihak manajemen klub berjuluk Mutiara Bakau itu tampaknya tidak menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan ini. Menurutnya, para pemain yang menggantungkan penghidupan mereka dari profesi ini, sangat terdampak oleh ketidakjelasan tersebut.

“Pemain kami punya keluarga yang harus dinafkahi. Namun masalah ini seperti sengaja dibiarkan. Kami telah mencoba menghubungi pihak manajemen, tapi hasilnya nihil. Padahal kami telah berusaha menghargai segala keputusan mereka, tetapi hak kami tetap harus dipenuhi,” tambah pelatih yang pernah menangani tim PON Papua itu.

Eduard berharap masalah ini tak terus berlarut-larut dan segera ditemukan solusi terbaik demi kebaikan seluruh pihak, terutama para pemain yang sudah menunaikan tugas mereka di lapangan.

“Kami menuntut kejelasan dari manajemen. Sampai sekarang kami masih menunggu tanpa kepastian. Anak-anak juga sering bertanya, tapi tak ada jawaban. Kami bingung harus minta kejelasan ke siapa lagi,” tegasnya.

Senada dengan itu, salah satu pemain, Fardiansyah, menyuarakan harapan serupa. Ia meminta manajemen klub untuk segera menyelesaikan tanggung jawab mereka.

“Kami sudah menyelesaikan kompetisi. Jika memang ada kendala, seharusnya disampaikan agar bisa dicari jalan keluarnya bersama. Kita ini keluarga, jangan sampai persoalan ini menghancurkan segalanya,” tandasnya.

Halaman Selanjutnya

“Kami menuntut kejelasan dari manajemen. Sampai sekarang kami masih menunggu tanpa kepastian. Anak-anak juga sering bertanya, tapi tak ada jawaban. Kami bingung harus minta kejelasan ke siapa lagi,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |