Jakarta, VIVA – Belakangan ini, investor kripto dibuat deg-degan dengan pergerakan harga Bitcoin (BTC) yang tak menentu. Setelah sempat mencetak rekor sepanjang masa, Bitcoin kini tampaknya masih menghadapi fluktuasi nilai.
Namun, di balik volatilitas ini, masih banyak yang optimis bahwa Bitcoin bisa mencapai harga Rp1,5 miliar per keping dalam waktu dekat. Tapi benarkah demikian?
Saat ini, Rabu, 16 April 2025, harga Bitcoin berada di angka USD83.722 atau setara sekitar Rp1,4 miliar. Melansir dari Cointelegraph, ini merupakan pemulihan setelah dua bulan berturut-turut mengalami koreksi, yakni turun 17,39 persen pada Februari dan 2,3 persen pada Maret.
Memasuki April, Bitcoin mencatatkan kenaikan tipis sebesar 3,77 persen dan sempat menyentuh titik terendah tahun ini di USD 74.500 atau sekitar Rp1,252 miliar. Meski pasar memperlihatkan tanda-tanda pemulihan, sejumlah analis memperkirakan bahwa harga Bitcoin kemungkinan akan tertahan di kisaran USD90.000 atau sekitar Rp1,51 miliar.
Artinya, mencapai Rp1,5 miliar memang mungkin, tapi belum tentu bisa bertahan di atas level itu dalam waktu dekat. Salah satu faktor yang bisa menghambat kenaikan harga adalah minimnya volume perdagangan di pasar spot. Saat ini, pasar kripto lebih didominasi oleh transaksi berbasis leverage di pasar derivatif.
Data dari CoinGlass menunjukkan, adanya likuidasi besar-besaran di kisaran harga US$80.000 - 90.000 atau sekitar Rp1,344 miliar - Rp1,512 miliar. Jika Bitcoin menyentuh US$90.035, maka akan ada likuidasi short senilai USD 6,5 miliar atau sekitar Rp109,2 triliun.
Bitcoin, Etherium, dan aset kripto.
Sebaliknya, jika jatuh ke USD80.071, likuidasi long bisa mencapai USD 4,86 miliar atau sekitar Rp81,7 triliun. Analis CryptoQuant, Maartunn, menyebut lonjakan harga saat ini sebagai leverage-driven pump, artinya kenaikan didorong oleh spekulasi, bukan permintaan riil dari investor ritel.
Hal ini bisa menyebabkan koreksi tajam kapan saja bila pasar kehilangan tenaga. Secara historis, permintaan Bitcoin cenderung datar dalam jangka pendek setelah menyentuh titik rendah lokal. Jadi, meskipun menembus Rp1,5 miliar bukan hal mustahil, butuh dukungan volume beli dari pasar spot dan ritel agar harga bisa bertahan di level tersebut.
Artinya, Bitcoin bisa saja menyentuh Rp1,5 miliar dalam waktu dekat, tapi untuk tetap stabil di atasnya, pasar butuh lebih dari sekadar spekulasi. Adalah kepercayaan dan pembelian riil.
Halaman Selanjutnya
Source : Business Today